Selintas Pandang Teori Agenda-Setting Media

Tabel 1. Selintas Pandang Teori Agenda-Setting Media

No.

Soal

Jawaban

1.

Penggagas/Pengusung

Bernard Cohen dan Maxwell McCombs, serta Donald Shaw.

2.

Definisi

Teori yang menjelaskan mengenai efek kumulatif, terus-menerus, serta pengaruh dari adanya media.

3.

Asumsi

-         Masyarakat pers dan media tidak mencerminkan kenyataan, namun hanya menyaring serta membentuk isu-isu yang akan dikomunikasikan.

-         Konsentrasi dari media massa sendiri hanya berada pada beberapa  masalah masyarakat sebagai suatu isu yang lebih penting dibandingkan dengan isu-isu yang lainnya.

4.

Hubungan

Limited effect media.

5.

Titik berat

-         Efek atau dampak suatu media terhadap khalayak.

-         Apa yang media lakukan terhadap khalayak.

6.

Tujuan

Mempersuasi opini/pendapat publik terhadap suatu isu yang tengah dikedepankan oleh media massa. Baik secara kognitif (cognitive) maupun afektif (affective) serta behavioral.

7.

Kutipan

-         McCombs dan Shaw (dalam Griffin, 2010) menjelaskan, bahwa media massa memang memiliki kekuatan untuk memengaruhi, bahkan membentuk pola pikir audience/khalayak yang terkena terpaan informasinya.

-         McComb dan Shaw menerangkan bahwa apa yang disampaikan media dianggap sebagai sesuatu yang penting dan patut untuk dipikirkan oleh masyarakat luas.

-         Media bukan memengaruhi pikiran masyarakat dengan memberitahu apa yang mereka pikirkan, dan apa saja ide atau nilai yang mereka miliki. Namun memberitahu hal dan isu apa yang harus dipikirkan.

-         McCombs dan Shaw menyatakan bahwa agenda media lah yang memengaruhi terbentuknya agenda publik, dan dibuktikan dengan adanya korelasi kuat antara apa yang disampaikan oleh media, dan pengaruhnya pada pandangan publik.

8.

Kritik

-         Masyarakat tidak lagi bersikap pasif dalam mengonsumsi isi suatu media.

-         Masyarakat memilih dan mengonsumsi suatu isu yang disajikan oleh media, berdasarkan berbagai alasan kegunaan (minat/preferensi/interest) dan kepuasan/gratifikasinya (uses and gratifications theory[1]) (McQuail dalam Juhi, 1988: 85).

-         Masyarakat mengonsumsi suatu isu yang disajikan oleh media, berdasarkan suatu keyakinan yang ia pegang teguh (selective exposure).

*dirangkum dari pakarkomunikasi.com



[1] Uses and Gratifications menyatakan manusia aktif (activeness) dan selektif dalam menggunakan media, sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan sosial ataupun psikologisnya akan informasi (right to know). Studi di dalam teori ini memusatkan perhatian pada pola penggunaan (uses) media oleh audience untuk mendapatkan suatu kepuasan (gratifications) tertentu. Teori ini menitikberatkan pada peran konsumen media yang telah dianggap selektif dan inisiatif, atau menekankan kepada apa yang dilakukan oleh khalayak terhadap media. Hal ini juga didasarkan pada strata ekonomi dan pendidikan (formal/informal) yang telah diraih. Baik masyarakat di daerah urban maupun rural. Teori ini selain banyak dipergunakan oleh para peneliti untuk mengkaji perihal media massa konvensional, juga dapat dipergunakan sebagai pisau analisis terhadap pola penggunaan media baru (media online/daring ataupun media sosial).

Komentar

Postingan Populer