LAUNCHING BUKU SURVEI KONTEN LOKAL DI STASIUN TV 2018
dok. Farida Hanim |
Launching
buku ini merupakan salah satu bentuk konkrit kepedulian KPID Provinsi Sumatera
Utara dalam upaya meningkatkan kualitas penyiaran di Indonesia. KPID Sumatera
Utara pada 2018 ini memang sedang gencar untuk mengembangkan program literasi
media dan penguatan kualitas penyiaran, khususnya konten lokal. Seperti Pemantauan
program tayangan televisi, yang dimaksudkan untuk memberikan rekomendasi hasil
pemantauan tersebut kepada lembaga penyiaran terkait; Sosialisasi regulasi
penyiaran khususnya Forum Masyarakat Peduli Penyiaran Sehat, KPID-SU Award; Kerjasama KPID-SU dan FISIP - USU
untuk Survei Tayangan Konten Lokal Sumatera Utara di stasiun tv.
Ketua KPID-SU Parulian Tampubolon, S.Sn dalam kata
sambutannya mengatakan, buku ini juga akan menjadi masukan tersendiri bagi
KPID-SU, untuk menyusun kebijakan dan program kerja yang lebih baik di masa
yang akan datang. “Survey tayangan konten lokal ini merupakan hal penting,
karena Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi terbesar di Indonesia, yang
memiliki keberagaman budaya. Keberagaman ini dari sisi siaran tv harus menjadi
perhatian. Mungkin kajian seperti ini masih sedikit atau bahkan belum ada yang
melakukan. Oleh karena itu, penting bagi KPID Sumatera Utara untuk secara
khusus mengkaji konten lokal ini,” ucap Parulian.
Buku ini berisi kompilasi tulisan dari tim penulis,
seperti Henda Harahap, Dra. Mazdalifah, M.Si, P.hD, Farida Hanim, M.Ikom, Dra. Fatma
Wardy Lubis, Yovita Sabarina Sitepu, S.Sos, M.Si, Drs. Muhammad Syahrir,
Munzaimah Masril, S.Sos, M.Ikom, Nur Fitriyani Saputri, dan Suheri Sasmita
terkait konten lokal. Adapun data tulisan yang terkandung di dalamnya berasal
dari serangkaian studi lapangan, FGD
panel ahli maupun dengan pelaku industri media, serta hasil pemantauan tayangan
konten lokal di Sumatera Utara.
“Seluruh rangkaian kegiatan ini, kami terlibat penuh
baik dalam proses penyusunan kegiatan maupun diskusi-diskusi, yang cukup
menarik dan mendalam dengan para tim peneliti dan panelis. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini, izinkan kami mengucapkan terimkasih kepada Dekan FISIP –
USU, Dr. Muryanto Amin, M.Si, dan tim peneliti yang telah bekerja keras
menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan dan luaran survei ini. Ucapan terimakasih
juga kami sampaikan pada para panelis baik dari kalangan perguruan tinggi,
media watch, pemerhati masalah anak,
pendidikan dan juga teman-teman lembaga penyiaran di Sumatera Utara. Kami
berharap sinergi yang terbangun selama ini dapat diperkuat di masa yang akan datang,”
ucap Parulian yang juga berharap, agar buku ini dapat berguna bagi semua
pemangku kepentingan di bidang penyiaran serta menjadi bahan bagi demi
tercapainya penyiaran yang sehat di Sumatera Utara.
Menurut Hendra Harahap, M.Si, Ph.D selaku Wakil
Dekan III FISIP- USU dan Koordinator survei ini, kajian konten lokal walau
dianggap penting, kurang mendapat perhatian dari akademisi. “Selain itu, secara
akademis, kajian ini menjadi milestone awal
bagi terbangunnya riset-riset lokalisme dan konten lokal beserta peta jalan
penelitiannya. Adapun pelaksanaan kegiatan Launching
Buku Hasil Survei Tayangan Konten Lokal di Stasiun TV Tahun 2018
berlangsung di Hotel Polonia Medan, Room Cut
Nyak Dien, pada hari Kamis, 27 Desember 2018, pukul 16.00 – 18.00 WIB.
Pelaksanaan kegiatan ini juga dihadiri oleh panel
ahli, seperti: Raras Sutatminingsih, Ph.D (Psikologi), Rizki Ramadhani, S.Ikom
(Indonesia Melek Media), Dr. Iskandar Zulkarnain, M.Si (Ilmu Komunikasi);
Perwakilan Kepala Biro Metro TV, Perwakilan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia;
Pihak KPID-SU, yang terdiri dari Drs. Rachmad Karo-Karo (Wakil Ketua), Drs.
Jaramen Purba, M.AP (Koordinator Bidang Pengawasan Isi Siaran), Ramses
Simanullang, SE, M.Si (Anggota Bidang Pengelolaan Sistem dan Struktur Penyiaran),
Dra. Mardiana, Nirwana Warnita, S.IP, Effendy Januar Salomoa Waruwu, S.Sn,
Khairullah, S.Ikom, dan Benny Hutagaol, S.Kom.
Perlunya
Pembentukan Gugus Tugas Konten Lokal
Dari buku tersebut, Hendra Harahap menyinggung
perlunya dibentuk Gugus Tugas Konten Lokal sebagaimana Federal Communications Commission (FCC) di Amerika Serikat, untuk mengawal setiap stasiun TV dan Radio
tetap meliput isu-isu lokal, melaporkan berita-berita lokal, memproduksi
program lokal, dan menyediakan saluran bagi aspirasi lokal, namun tetap laku di
pasaran lokal (market share).
Sehingga, tetap menjaga dan memperkuat identitas kedaulatan budaya Sumatera
Utara. Mengharapkan “kebaikan hati” industri media, berdasarkan pengalaman
kajian-kajian akademis, masih belum memungkinkan. Argumen yang dibangun adalah
lembaga penyiaran memiliki hambatan-hambatan dana, sumber daya dan lainnya
untuk bisa secara langsung menerapkan kebijakan ini. “Sebagian besar kerja
media akan berazas pada sirkuit M-C-M
(Money-Commdity-More Money).
Sehingga, isi siaran di lembaga penyiaran tertentu tidak akan mengangkat isu
(baca: konten lokal) yang bertentangan dengan akumulasi modal tersebut,”
pungkas Hendra.
Komentar
Posting Komentar