SALAH KAPRAH BILIK DISINFEKTAN


Sumber: detikNews

Meskipun berdasarkan pemantauan saya, bahwa beberapa televisi swasta tanah air terutama Metro TV telah menginformasikan akan bahayanya penggunaan bilik disinfektan bagi manusia. Namun, di beberapa daerah masih saya temukan penggunaan bilik disinfektan yang langsung disemprotkan ke tubuh hingga wajah manusia. Hal ini saya temukan di beberapa program siaran jurnalistik di televisi yang saya tonton. Sebagaimana diketahui, bahwa program siaran jurnalistik merupakan program faktual. Artinya ia adalah program siaran yang menyajikan fakta nonfiksi. Artinya salah kaprah akan penggunaan bilik disinfektan menjadi fenomena sosial yang harus segera ditemukan solusinya.

Walaupun saya bukan tenaga medis atau pun tenaga kesehatan, namun dari beberapa pemberitaan media arus utama saya jadi mengetahui, bahwa efeknya cukup berbahaya bagi kulit dan pernapasan manusia. Lagi pun, disinfektan diperuntukkan untuk benda mati, bukan makhluk hidup seperti manusia. Kalau pun disinfektan tersebut disemprotkan ke tubuh manusia, mereka seperti tenaga medis dan tenaga kesehatan sebelumnya telah dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD). Artinya tidak disemprotkan begitu saja kepada mereka yang menggunakan baju kasual.

Sebagaimana saya kutip dari editorial Media Indonesia menyebutkan, bahwa disinformasi bilik disinfektan muncul karena adanya kesenjangan pengetahuan di masyarakat. Hal ini bisa juga muncul karena terlalu banyak menerima informasi yang salah dari media sosial, sebab sebagaimana kita ketahui, hoaks terkait Virus Corona telah mencapai angka 1.125 berdasarkan data dari Kominfo. Untuk itu, penulis menawarkan solusi agar kita hanya mengonsumsi informasi dari media resmi/arus utama yang melembaga, sehingga kita terhindar dari hoaks tersebut. Oleh karena itu, kembal mengutip editorial Media Indonesia, mari kita membangun kesadaran publik dan rasa solidaritas yang sangat penting agar tidak terjadi lagi distorsi informasi. Walakhir, kekhawatiran berlebihan tanpa ditopang kesadaran dan pengetahuan yang memadai, tidak akan efektif dalam memutus mata rantai penyebaran Virus Corona ini. Sekian.

Komentar

Postingan Populer