INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

www.google.co.id

Bak pesawat sederhana yang menjadikan pekerjaan manusia lebih mudah. Begitupula halnya dengan instrumen pengumpulan data. Ia membantu peneliti dalam mengumpulkan data penelitian secara sistematis dan lengkap. Penelitian kualitatif memiliki instrumen pengumpulan datanya sendiri. Merujuk pada pernyataan Strauss dan Corbin (dalam Cresswell, 1998: 24), “Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran)”. Berikut beberapa instrument pengumpulan data yang digunakan:
1.      Wawancara
Pada umumnya, penelitian kualitatif menggunakan metode wawancara. Hal ini dimaksud peneliti untuk mencari makna dibalik suatu fenomena. Wawancara (interview) merupakan percakapan antara dua orang/lebih secara face to face. Terdiri dari pewawancara (interviewer) dan orang yang diwawancarai (interviewee). “Metode interview adalah sebuah dialog atau tanya jawab, yang dilakukan dua orang atau lebih, yaitu pewawancara dan terwawancara (narasumber) dilakukan secara berhadap-hadapan (face to face)” (Hanitijo, 1994: 57). Informasi yang didapatkan dalam wawancara adalah data primer[1]. Artinya data yang didapatkan merupakan sumber data utama dalam penelitian.
Wawancara yang dilakukan dalam penelitian kualitatif merupakan wawancara mendalam (indepth interview). Menurut Moleong (2005: 186), “Wawancara mendalam merupakan proses menggali informasi secara mendalam, terbuka dan bebas dengan masalah dan fokus penelitian dan diarahkan pada pusat penelitian. Dampak positif dari teknik ini, diantaranya: 1) Peneliti mendapatkan informasi berdasarkan sudut pandang informan. Semakin banyak informan berarti semakin beragam sudutpandang yang ditemukan; 2) Informan lebih terbuka dalam menjawab suatu pertanyaan. Tanpa harus digiring untuk memilih salah satu jawaban, sebagaimana terdapat pada kuesioner. Tips membuat informan terbuka adalah dengan membuat mereka nyaman, sehingga bersedia untuk dimintai keterangan tambahan sewaktu-waktu.
Dampak negatif dari teknik ini, diantaranya: 1) Biayanya cenderung mahal, dan memakan waktu yang lumayan lama; 2) Adanya bias penelitian, jika peneliti menyertakan subjektifitasnya ketika proses wawancara berlangsung. Adapun alat pendukung wawancara adalah perekam, catatan ringkas dan dokumentasi. Alangkah baiknya, pasca penelitian peneliti tetap menjaga hubungan baik dengan informan, sehingga tidak terkesan hanya datang ketika butuh saja. Kompetensi pewawancara harus terus ditingkatkan, dengan terus mengevaluasi teknik wawancara, seperti: menjaga kontak mata, intonasi suara yang normal, dan penggunaan waktu yang tidak terlalu lama.
2.      Focus Group Discussion
Pelaksanaan FGD lebih murah ketimbang wawancara, karena turut mengumpulkan informan dari berbagai disiplin ilmu dalam satu waktu. Jalannya diskusi dipimpin oleh moderator, dan memberikan kesempatan yang sama pada pesertanya untuk memberikan tanggapan.
3.      Observasi
Observasi dapat diartikan sebagai pengamatan, meliputi pemusatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indra (Arikunto, 2002: 145). Selaras dengan pernyataan Keirl dan Miller, bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan, manusia, kawasannya sendiri, dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan peristilahannya.
4.      Dokumen
Data yang dikumpulkan melalui dokumen merupakan data sekunder. Data dokumen dimaksudkan untuk memperkuat penemuan, dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan.

Daftar Pustaka:
Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prakter. Jakarta: Rineka Cipta.
Cresswell, J. 1998.  Research Design: Qualitative  & Quantitative Approaches. Thousand     Oaks" CA:  Sage  Publications.
Hanitijo, Rony. (1994). Metode Penelitian Hukum dan Jurimeter. Jakarta: Ghalis.
Nasution, M.A., S. (1964). Azas-Azas Kurikulum. Bandung: Penerbit Terate.


[1]Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan atau tempat penelitian” (Nasution, 1964: 34).

Komentar

Postingan Populer