Pengertian Komunikasi Organisasi (by: Karina Silitonga)

www.google.co.id

Komunikasi organisasi merupakan komunikasi yang terjadi didalam sebuah organisasi, lembaga/instansi maupun perusahaan. Komunikasi organisasi dapat digolongkan kedalam komunikasi kelompok berskala besar. Sebab, sebagaimana kita ketahui, bahwa komunikasi itu setidaknya terdiri dari beberapa jenis, yaitu: komunikasi antarpribadi yang meliputi komunikasi intrapersonal dan interpersonal; komunikasi kelompok kecil ataupun besar; komunikasi publik dan komunikasi massa; serta komunikasi bermedia (internet). Komunikasi antarbudaya sendiri masuk kedalam bidang komunikasi, yang dapat masuk ke semua jenis komunikasi yang ada.
Menurut Wiryanto (2005), komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi, didalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi. Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri, dan sifatnya berorientasi pada kepentingan organisasi. Baik itu berupa cara kerja didalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Seperti: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi lainnya. Sedangkan, komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, melainkan lebih kepada anggotanya secara individual.
Selain itu, ada juga definisi Komunikasi Organisasi yang berasal dari Begawan Ilmu Komunikasi, Deddy Mulyana (2011: 83), sebagai berikut: “Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan juga informal, dan berlangsung dalam suatu jaringan yang lebih besar daripada komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi seringkali melibatkan juga komunikasi diadik (dyadic communication –red); yaitu komunikasi antarpribadi dan ada kalanya juga komunikasi publik. Adapun komunikasi formal adalah komunikasi menurut struktur organisasi, yakni komunikasi ke atas atau ke bawah (vertikal), dan komunikasi antar sesama (horizontal). Sementara, komunikasi informal tidak bergantung pada struktir organisasi, seperti komunikasi antar sejawat, juga termasuk didalamnya gosip”.
Menurut Pace dan Faules (dalam Mulyana, 2005), “Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan-hubungan hierarkis, antara yang satu dengan yang lainnya, dan berfungsi dalam suatu lingkungan”. Komunikasi organisasi dipandang dari sudut pandang interpretatif (konstuktivisme), merupakan proses penciptaan makna oleh anggota organisasi atas interaksi dan perilaku yang terjadi didalam organisasi. Beberapa definisi di atas memperlihatkan, bahwa adanya pertukaran pesan antara unit-unit komunikasi. Pertukaran pesan sendiri merupakan penyampaian (encode) dan penerimaan (decode) informasi. Menurut Pace dan Faules (dalam Mulyana, 2005), dalam penyampaian dan penerimaan informasi tersebut ke seluruh unit-unit organisasi, merupakan salah satu tantangan besar dalam organisasi.
Adapun hubungan antara Ilmu Komunikasi dengan organisasi terdapat pada titik fokusnya, yaitu kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan suatu organisasi. Ilmu Komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa yang berlangsung dalam sebuah organisasi; metode dan teknik apa yang dipergunakan; media apa yang digunakan; bagaimana prosesnya; faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat; dan seterusnya. Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut, sebagai bahan evaluasi organisasi terkait dalam menjalankan rutinitas kedepannya.

Komentar

Postingan Populer