Teori-Teori Komunikasi dalam Organisasi (Teori Birokrasi)
www.google.co.id |
Teori komunikasi telah memberikan sumbangan yang besar
terhadap pengertian kita mengenai organisasi. Pola-pola komunikasi di dalamnya
berperan penting dalam memajukan studi mengenai organisasi, seperti menunjukkan
pentingnya pola-pola komunikasi dalam hubungan/jaringan (link), struktur kekuasaan, dan budaya (culture). Menurut Littlejhon dan Foss, ruang lingkup organisasi selanjutnya
dibagi kedalam beberapa pembahasan sebagai berikut:
1. Struktur,
bentuk, dan fungsi organisasi;
2. Manajemen,
kontrol; serta
3. Kekuasaan
organisasi dan budaya organisasi.
Kemudian, dibagi lagi kedalam beberapa teori
organisasi, sebagai berikut:
1. Teori
Birokrasi Weber;
2. Teori
Informasi Organisasi;
3. Teori
Jaringan;
4. Teori
Koorientasi Organisasi; dan
5. Teori
Strukturasi.
Adapun
penjelasannya sebagai berikut:
Teori
Birokrasi
Teori Birokrasi tidak melulu membahas persoalan
politik, ataupun hal-hal berat lainnya, yang kerap membuat kita mengernyitkan
dahi. Namun, Teori Birokrasi juga berlaku dalam sebuah
organisasi/lembaga/instansi/perusahaan. Menurut Weber, Teori Birokrasi
mengajarkan kita untuk menemukan cara-cara yang santun dalam berperilaku di
organisasi. Lewat teori ini, Weber menjelaskan, organisasi memiliki sistem yang
mengatur dirinya sendiri. Birokrasi dianggap berhasil memberikan efek dalam
struktural fungsional organisasi.
Setidaknya, ada tiga faktor yang harus dimiliki
organisasi untuk mewujudkan birokrasi, diantaranya:
a. Otoritas
atau Kewenangan (Authority)
Pada organisasi,
otoritas haruslah sah atau legitimate.
Efektifitas organisasi bergantung pada seberapa besar manajemen menerima
kekuasaan secara sah (legitimate power)
dari organisasi.
b. Spesialisasi
sebagai uraian pekerjaan/jabatan (job
description)
Spesialisasi
penting bagi birokrasi, yang memisahkan satu fungsi bagian dengan bagian yang
lain dalam organisasi. Spesialisasi di sini berarti sejumlah individu dibagi
menurut pembagian pekerjaan, dan mengetahui pekerjaan mereka masing-masing
dalam organisasi. Peningkatan atau perluasan posisi atau jabatan, dan uraian
pekerjaan seorang karyawan adalah sebuah contoh yang baik dari spesialisasi.
c. Peraturan
Aturan organisasi
haruslah rasional, yang dirancang untuk mencapai tujuan organisai. Apa yang
membuat koordinasi organisasi dimungkinkan, karena adanya pelaksanaan dari
seperangkat aturan bersama yang mengatur perilaku seseorang. Hanya melalui
berbagai aturan, maka berbagai kegiatan para atasan dan bawahannya yang
berjumlah mulai dari puluhan hingga ribuan orang, yang berada pada berbagai
tingkatan dalam organisasi dapat diperkirakan dan dikoordinasikan.
Model birokrasi dapat dikatakan bak mesin. Ia bersifat
mekanis dalam artian, bagaimana organisasi harus mengkoordinasikan kegiatannya
guna mencapai tujuan bersama.
Assalamualaikum pak sumber teori ini dari mana pak ?
BalasHapusBoleh minta sumbernya pak ? Kirim No WA Bapak yaa pak