CIRI-CIRI UTAMA PENELITIAN KUANTITATIF

vignette.wikia.nocookie.net
Tulisan ini merupakan rangkuman dari slide Metode Penelitian Komunikasi I (pasca mid) karya Dr. Nurbani., M.Si, milik Program Studi Magister Ilmu Komunikasi –Universitas Sumatera Utara. Berikut rangkumannya dari slide per slide:
I.       Ciri-ciri utama penelitian kuantitatif:
1.      Permasalahan penelitian terbatas dan sempit
Artinya, sejak awal peneliti kuantitatif telah berusaha membatasi lingkup penelitiannya, dengan mengidentifikasikan satu atau beberapa variabel saja. Peneliti berusaha keras untuk memilih variabel yang menurutnya paling penting untuk diteliti. Obsesinya adalah menemukan sesedikit mungkin variabel, tetapi yang mungkin menjelaskan realitas kebenaran sebanyak mungkin.
2.      Mengikuti pola berpikir deduktif
Dimulai dari teori, hipotesis, pengumpulan data, pengujian hipotesis dan kesimpulan.
3.      Memercayai angka (statistika atau matematika)
Sebagai instrumen untuk menjelaskan kebenaran. David Hume mengatakan, pemikiran abstrak tanpa kuantitas dan angka adalah khayalan dan debat kusir belaka. Sehingga, peneliti ilmu sosial merasa kurang ilmiah jika tidak menjelaskan penemuan-penemuannya dalam bentuk angka.
4.      Membangun validitas internal dan validitas eksternal
Validitas internal tercapai jika peneliti berhasil meyakinkan, bahwa variabel Y benar-benar dipengaruhi oleh variabel X. Validitas eksternal, temuan penelitian ini berlaku di konteks yang lain.
II.    Penentuan Populasi – Sampel
Jika objek penelitian telah ditentukan dengan benar, maka pengambilan sampel bisa dimulai dengan cara berikut: 1) Menjelaskan karakteristik populasi, 2) Menentukan teknik sampling, 3) Menentukan jumlah sampel, 4) Mengambil sampel.
Masalah populasi dan sampel menempati masalah yang sangat penting dalam penelitian kuantitatif. Terutama pada penelitian yang bertujuan membuat generalisasi. Yang harus diingat, bukan sampel sebenarnya yang ingin diteliti tetapi populasi. Sampel yang digunakan untuk generalisasi disebut sampling probabilitas. Sampel yang tidak digunakan untuk generalisasi disebut sampling non probabilitas.
III. Ukuran Sampel
Ukuran sampel bergantung pada derajat keseragaman, presisi yang dikehendaki, rencana analisis data dan fasilitas yang tersedia. Presisi dalam teori sampling hanya dapat dipahami setelah kita mengerti konsep estimasi dalam statistik. Secara singkat, estimasi adalah metode menduga nilai parameter dari statistik.
Jenis sampling probabilistik adalah berstrata, cluster, sistematik yang diambil secara random (acak) untuk generalisasi. Sementara, jenis sample non probabilistik adalah purposif, convenient yang diambil secara non random (tidak acak) tidak untuk generalisasi.

Komentar

Postingan Populer