TANYA JAWAB SEPUTAR MATA KULIAH ETIKA PROFESI (BAG. 5)
sumber: www.bing.com. |
1. Menurut
adik-adik, jenis media apa yang paling sering menjadi wadah penyebaran hoaks
dan hate speech? Serta isu apa yang
paling sering/rentan ‘digoreng’ menjadi informasi yang mengandung kebohongan?
Alasannya?
Jawaban:
- Media
yang menjadi wadah terbanyak dalam menyerbarkan hoax adalah media sosial. Terkhusus Facebook, karena sudah hampir semua orang memilikinya. Banyak
konten-konten tidak senonoh yang disebarkan dengan cepat, dan banyak penipuan.
(Mei Elisabet Sibarani)
- Menurut saya media sosial merupakan wadah/tempat paling banyak menyebutkan hoaks. Contonya penggunaan Facebook, Instagram, atau pun sejenisnya diselewengkan untuk menyebarkan berita hoaks. Isu yang paling sering diangkat yaitu isu politik, karena masyarakat umum/awam yang tidak mempelajari politik secara mendalam akan mudah terhasut. (Dwi Utami Amalia)
2. Menurut
Adik-adik, apakah kalangan milenial termasuk ke dalam golongan generasi yang
tidak mudah terpapar akan informasi bohong yang disampaikan di media daring
ataupun sosial? Sertakan alasannya!
Jawaban:
- Kalangan
milenial memiliki batasan usia yang mudah terpapar dengan informasi bohong
seperti Siswa SMP. Contohnya: Mereka masih terlalu mudah terpapar, karena
pemikirannya belum sebanding dengan anak SMA atau Mahasiswa. Mereka belum bisa menyaring mana yang benar dan tidak. (Mei Elisabet Sibarani)
- Tidak,
karena kalangan milenial sekarang sudah banyak menggunakan gawai. Mereka tidak
dengan mudah termakan oleh hoaks atau berita bohong. Musabab pasti mereka akan
mencari tahu berita tersebut dengan teliti, agar bisa menemukan kebenarannya
dan mereka tidak hanya mencari dengan satu sumber, tetapi mereka mencari dengan
banyak informasi agar mengetahui benar atau tidaknya suatu berita. (Cici Rama Dwiyanti)
3. Apa
masukan adik-adik bagi perbaikan kelangsungan kegiatan belajar-mengajar Etika
Profesi dan HaKI ke depannya?
Jawaban:
- Harapannya
kegiatannya lebih baik, seperti sering melakukan praktik yang berhubungan
dengan mata kuliah. (Mei Elisabet
Sibarani)
- Menurut
saya sebaiknya untuk pembelajaran ke depannya dicampur antara teori dengan
diskusi, karena jika menerapkan diskusi saja, kami hanya sedikit atau tidak
paham sama sekali apa yang dibahas. (Dwi
Utami Amalia)
Komentar
Posting Komentar