DEFINISI PENELITIAN KUALITATIF
www.google.co.id |
Penelitian
kualitatif merupakan usaha memotret fenomena sosial dengan teori yang ada.
Sebab, keberadaan teori berfungsi sebagai penjelas suatu fenomena. Penelitian
kualitatif memiliki beberapa kata kunci, seperti sifatnya yang induktif dan lebih
mementingkan proses ketimbang hasil. Teknik pengumpulan datanya menggunakan wawancara
mendalam ketimbang sekedar mendatakan fenomena lewat deretan angka. Secara
jarak, penelitian kualitatif lebih bersifat emik. Artinya, penelitian ini
meniscayakan kedekatan peneliti dengan objek yang diteliti. “Peneliti kualitatif tidak mengambil jarak
dengan yang diteliti, sebagaimana penelitian pendekatan kuantitatif yang
membedakan antar peneliti sebagai subyek dan yang diteliti sebagai obyek. Dalam
penelitian kualitatif peneliti berbaur menjadi satu dengan yang diteliti, sehingga
peneliti dapat memahami persoalan dari sudut pandang yang diteliti itu sendiri”
(Sarwono, 2006: 193-194). Penelitian kualitatif biasanya digunakan untuk
memotret fenomena secara lebih mendalam. Adapun kelemahan penelitian kualitatif
adalah memiliki ruang yang sempit, sehingga tidak dapat digeneralisasikan.
Penelitian kualitatif pun cenderung subjektif ketimbang kuantitatif yang
objektif.
Teori-Teori yang Mendasari
Penelitian Kualitatif
Teori-teori
yang mendasari penelitian kualitatif adalah: 1) Fenomenologi, teori ini
berpandangan kenyataan merupakan ekspresi dari dalam pikiran seseorang. Oleh
karena itu, tingkat subyektifitas tidak dapat terhindarkan. Subyektif adalah
keadaan seseorang yang berpikiran relatif, hasil dari menduga-duga berdasarkan
perasaan. Berbanding terbalik dengan obyektif, dimana seseorang berpikir berdasarkan
fakta dan data. Sikap objektif jelas harus dikedepankan dalam melakukan sebuah
penelitian; 2) Interaksionisme Simbolik merupakan teori yang menerangkan perilaku manusia berdasarkan
analisis makna yang tersirat. Dalam melakukan analisis makna tersebut, terdapat
tiga butir premis yang menjadi dasar dalam menjelaskan perilaku manusia.
Premis pertama, seseorang melakukan sesuatu didasarkan pada makna yang ada
didalamnya. Contoh: Seseorang
yang naik pesawat kelas eksekutif, sebenarnya ingin mendapatkan pujian dari apa
yang ia lakukan, seperti “prestise”
atau “gengsi”. Premis kedua, makna muncul diantara manusia yang berinteraksi. Contoh: Seseorang yang pandai akan sadar, jika orang
lain di lingkungannya bakal mengatakan dia “pandai” dan “cerdas”. Premis ketiga, seseorang akan memegang makna untuk dijadikan
referensi, jika orang tersebut berhadapan dengan orang lain. Contoh: Orang pandai akan merasa diatas angin jika
berhadapan dengan orang dibawahnya (Sarwono, 2006: 198).
Desain Penelitian
Kualitatif
Desain penelitian kualitatif lebih bersifat dinamis ketimbang
desain penelitian kuantitatif yang ‘kaku’. Desain penelitian mengarahkan
jalannya proses penelitian sesuai dengan fokus masalah. Jadi, sesuai dengan track dan tidak keluar jalur. Berikut
desain penelitian kualitatif:
Bab I Pendahuluan: 1.1. Latar Belakang Masalah: Fenomena yang menarik untuk diteliti,
karena terdapat kesenjangan
antara harapan dan kenyataan (das sollen
das sein). Perlu digarisbawahi, tidak semua masalah merupakan fenomena yang menarik; 1.2. Fokus Masalah: Pembatasan pertanyaan yang diajukan peneliti terhadap sebuah
penelitian, agar lebih spesifik. Mirip pembatasan masalah pada penelitian
kuantitatif; 1.3. Tujuan Penelitian: Hasil yang hendak dicapai setelah melakukan
penelitian; 1.4. Manfaat Penelitian: Merupakan kegunaan penelitian baik
secara akademis, teoritis maupun praktis.
Bab II Kajian Teoritis: 2.1. Paradigma Penelitian: Terdiri dari paradigma positivis,
konstruktivis dan kritis. Dipilih salah satu sesuai dengan jenis penelitian
yang dilakukan; 2.2. Penelitian Terdahulu:
Tolok ukur atau bahan pertimbangan atas penelitian yang dilakukan. Biasanya
penelitian terdahulu memiliki beberapa kesamaan dan perbedaan yang harus
dijelaskan; 2.3. Kajian Teoritis: Berisikan
teori yang digunakan untuk mendukung sebuah penelitian; 2.4. Model Teoritis: Merupakan kerangka dasar bagaimana
sebuah penelitian dikerjakan.
Bab III Metodologi Penelitian: 3.1. Metodologi Penelitian: Suatu penyelidikan yang sistematis
untuk menyelidiki suatu masalah yang memerlukan jawaban; 3.2. Objek Penelitian; 3.3. Subjek Penelitian; 3.4. Tempat
Penelitian; 3.5. Waktu Penelitian; 3.6. Teknik Pengumpulan Data: Teknik atau cara yang dilakukan
untuk mengumpulkan data. Bisa
melalui angket, wawancara, observasi, dokumentasi dan sebagainya; 3.7.
Keabsahan Data; 3.8. Teknik Analisis
Data. Bab IV Pembahasan: 4.1 Pembahasan. Bab V Simpulan: 5.1. Simpulan; 5.2. Saran.
Komentar
Posting Komentar