DEDUKTIF-INDUKTIF

http://www.internationalcitizenhub.com
Tulisan ini merupakan rangkuman dari slide Teori Sosial Pembangunan (pasca mid) karya Amir Purba., Ph.D, yang kemudian dikembangkan kembali. Berikut rangkumannya slide per slide:
Ada dua metode berpikir, yaitu: 1) Deduktif (dari umum ke khusus) yang menjadi dasar penelitian kuantitatif; dan 2) Induktif (dari khusus ke umum) yang menjadi dasar penelitian kualitatif. Teori yang kerap digunakan dalam penelitian kuantitatif adalah Teori Struktural Fungsional. Teori ini menjelaskan, bahwa masyarakat sebagai sebuah struktur dengan bagian-bagian yang saling berhubungan. Teori ini menekankan kepada keteraturan (order), dan mengabaikan konflik dan perubahan-perubahan dalam masyarakat. Sementara, teori yang kerap digunakan dalam penelitian kualitatif adalah teori interaksionisme simbolik. Teori ini menjelaskan, bahwa manusia membentuk makna melalui proses komunikasi. Teori interaksionisme simbolik berfokus pada pentingnya konsep diri dan persepsi yang dimiliki individu berdasarkan interaksi dengan individu lain.
Menurut Herbert Blumer, terdapat tiga asumsi dari teori ini, yaitu: 1) Manusia bertindak berdasarkan makna yang diberikan orang lain kepada mereka; 2) Makna diciptakan dalam interaksi antar manusia; dan 3) Makna dimodifikasi melalui interpretasi (tafsiran). Sedangkan, menurut La Rossan, asumsi dalam teori ini adalah: 1) Interaksi antar individu dapat mengembangkan konsep diri[1] seseorang; dan 2) Konsep diri memberikan motif penting untuk perilaku seseorang.


[1] Konsep diri adalah pandangan dan sikap individu terhadap diri sendiri. Pandangan diri terkait dengan dimensi fisik, karakteristik individual, dan motivasi diri. Pandangan diri tidak hanya meliputi kekuatan-kekuatan individual, tetapi juga kelemahan bahkan juga kegagalan dirinya. Konsep diri merupakan inti dari kepribadian individu. Inti kepribadian berperan penting untuk menentukan dan mengarahkan perkembangan kepribadian, serta perilaku individu.  

Komentar

Postingan Populer