TEORI KONFLIK

whefamouspeople.com
Tulisan ini merupakan rangkuman dari slide Teori Sosial Pembangunan (pasca mid) karya Amir Purba., Ph.D, yang kemudian dikembangkan kembali. Berikut rangkumannya slide per slide:
Asumsi teori konflik tentang karakter masyarakat adalah sebagai berikut: 1) Masyarakat terdiri dari kategori-kategori dan kelompok, yang masing-masing mempunyai kepentingan yang sangat berbeda-beda; 2) Seluruh bagian-bagian masyarakat tersebut berusaha untuk memperjuangkan kepentingan mereka dalam bentuk persaingan, atau menjaga/mempertahankan kepentingannya (dalam persaingan dengan pihak lain); 3) Masyarakat selalu berada dalam situasi konflik – dalam mendapatkan dan mempertahankan keuntungan – dan situasi ini ada di mana-mana; dan 4) Proses persaingan dan konflik kepentingan berlangsung secara terus-menerus sebagai proses perubahan; masyarakat tidaklah bersifat harmoni/keseimbangan tetapi selalu berubah.
Tekanan yang terus-menerus dikemukakan dalam seluruh tulisan Marx adalah struktur masyarakat, yaitu alat-alat produksi dan hubungan-hubungan sosial dalam produksi merupakan dasar yang sebenarnya. Semua institusi sosial lainnya didirikan atas dasar ini, dan menyesuaikan diri kurang lebih dengan tuntutan-tuntutan, dan persyaratan-persyaratan yang terdapat didalam struktur ekonomi itu. Khususnya negara dan sistem hukum misalnya, harus mendukung sistem kelas itu, yang muncul dari kepemilikan alat produksi yang berbeda-beda.
Demikian halnya dengan kebudayaan suatu masyarakat, standar-standar moralitas, kepercayaan-kepercayaan agama, sistem-sistem filsafat, ideologi politik, dan pola-pola seni serta kreativitas sastra, juga mencerminkan pengalaman hidup yang real dari orang-orang dalam hubungan-hubungan ekonomi mereka. Hubungan antara infrastruktur ekonomi dan superstruktur budaya dan struktur sosial yang dibangun atas dasar itu, merupakan akibat langsung dari realitas yang ada pada infrastruktur ekonomi.
Berikut dasar pemikiran Marxis Klasik, yaitu: 1) Melihat hubungan antara basis dengan superstruktur; 2) Ekonomi sebagai basis dari superstruktur; dan 3) Dinamika masyarakat ditentukan oleh proses merebutkan alat-alat produksi. Sementara, penjelasan proses sistem dua kelas Marx adalah jumlah alat produksi terbatas; karena hanya dikuasai oleh segelintir orang yang menamakan diri mereka ‘Kelas Kapital’/Bourjuis. Sementara, ‘Kelas Proletar/Buruh’ tidak menguasai alat produksi apapun. Walhasil dalam sistem dua kelas Marx ini dijelaskan, bahwa bagaimana bourjuis kapitalis mengeksploitasi tenaga proletar/buruh dengan kekuatan dan untuk kekuasaannya semata. Kejam!

Komentar

Postingan Populer