MODEL PERKEMBANGAN PARADIGMA
i0.wp.com |
Tulisan ini merupakan rangkuman dari slide Teori Sosial
Pembangunan (pasca mid) karya Amir Purba., Ph.D, yang kemudian dikembangkan
kembali. Berikut rangkumannya slide per slide:
Menurut Thomas Khun, paradigma dimulai dari paradigma I mengalami normal
science, kemudian pada saat tertentu terjadi anomalies
(ketidakpastian), yang jika tidak kunjung usai dapat mengakibatkan krisis.
Sehingga mendesak terciptanya revolusi ilmu pengetahuan melalui paradigma II,
III dan seterusnya. Thomas Khun meyakini, bahwa proses kumulatif memang
memainkan peranan dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Namun, perubahan utama
dan penting terjadi secara revolusi.
Paradigma sendiri bermakna unit konsensus terluas di bidang ilmu
tertentu, dan membantu membedakan satu komunitas ilmiah (atau subkomunitas)
tertentu dari komunitas ilmiah yang lain. Paradigma menggolongkan, menetapkan,
dan menghubungkan eksemplar, teori, metode, dan instrumen yang ada di dalamnya.
Paradigma membantu dalam menentukan apa yang mesti dikaji; pertanyaan apa yang
semestinya diajukan; bagaimana cara mengajukannya; dan apa peraturan yang harus
diikuti dalam menafsirkan jawaban yang diperoleh.
Paradigma
Menurut George Ritzer, paradigma dalah pandangan mendasar mengenai
pokok persoalan (subject matter), yang mestinya dipelajari dalam
disiplin ilmu tertentu. Menurut George Ritzer, secara fundamental paradigma
dibagi kepada tiga jenis, yaitu: paradigma fakta sosial (social fact
paradigm), paradigma definisi sosial (social definition paradigm),
dan paradigma perilaku sosial (social behaviour paradigm). Berikut
ciri-ciri dari paradigma fakta sosial: 1) Fakta sosial adalah riil, atau
sekurang-kurangnya dapat diperlakukan sebagai hal yang riil. Bahkan, fakta
sosial tersebut sekurang-kurangnya dapat dipersamakan dengan fakta individu
yang jelas-jelas riil; 2) Fakta sosial tidak dapat direduksikan ke fakta
individu. Fakta sosial memiliki realitasnya sendiri; dan 3) Struktur sosial dan
institusi sosial merupakan salah satu diantara fakta sosial, yang mendapat
perhatian khusus dari para ahli
sosiologi.
Didalam paradigma fakta sosial ada dua teori yang menonjol, yakni
teori struktural fungsional milik Emile Durkheim dan teori konflik milik Karl
Marx. Salah satunya teori struktural fungsional yang memiliki asumsi dan
karakter sebagai berikut: 1) Masyarakat merupakan sistem dari bagian-bagian
yang saling berhubungan dan berkaitan; 2) Sistem yang terdiri dari sub-sub
besar, yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Contoh: negara yang
terdiri dari tiga komponen yaitu eksekutif, legislatif dan yudikatif, belakangan
juga ditambah dengan pers sebagai pilar keempat sebuah negara; 3) Masyarakat
cenderung menciptakan situasi keseimbang-dinamis (dynamic-equilibrium)
untuk situasi tidak harmonis (disharmony). Paksaan digunakan untuk
kokohnya solidaritas; 4) Seluruh aktivitas masyarakat merupakan bagian dari
usaha memelihara stabilitas sistem; 5) Struktur dan institusi sosial merupakan
bagian yang menentukan terhadap dinamika sosial.
Pada paradigma definisi sosial yang terkenal dengan dua teori
didalamnya, yaitu sistem sosial dan solidaritas sosial/perubahan masyarakat
milik Emile Durkheim. Dalam sistem sosial, terbagi pada tiga jenis, yaitu:
sistem nilai (mentifact), sistem sosial (socialfact) dan sistem
fisik (artifact). Sementara, yang dimaksud dengan solidaritas sosial/perubahan
masyarakat adalah suatu keadaan hubungan antara individu dan/atau kelompok,
yang didasarkan kepada perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama, yang
diperkuat oleh perasaan emosional bersama. Adapun yang dimaksud perubahan
masyarakat ialah transformasi masyarakat mekanik (pedesaan) menuju masyarakat
organik (perkotaan).
Berikut bagan yang menunjukkan perbedaan ciri-ciri solidaritas
mekanik dan organik:
Solidaritas
Mekanik
|
Solidaritas
Organik
|
1.
Pembagian
kerja rendah
|
Pembagian kerja tinggi
|
2.
Kesadaran
kolektif tinggi
|
Kesadaran kolektif rendah
|
3.
Hukum
represif dominan
|
Hukum restitutif dominan
|
4.
Individualitas
rendah
|
Individualitas tinggi
|
5.
Keterlibatan
komunitas dalam menghukum
|
Badan kontrol sosial yang menghukum
|
6.
Saling ketergantungan
rendah
|
Saling ketergantungan tinggi
|
7.
Bersifat
primitif atau pedesaan
|
Bersifat industrial/ perkotaan
|
8.
Kepercayaan
dan sentimen bersama
|
|
Berikut beberapa karya yang juga menjelaskan tentang perubahan
masyarakat mekanik menuju masyarakat organik.
Tokoh
|
Karya
|
Ibnu Khaldun
|
“Masyarakat Nomaden Menuju Masyarakat Tinggal atau Masyarakat
Kota”
|
August Comte
|
“Masyarakat Tingkat Teologis, Metafisika dan Positivistik
(Statistik Sosial dan Dinamika Sosial)”
|
Herbert Spencer
|
“Konsep Struktur (Statika Sosial) dan Fungsi (Dinamika Sosial)”
|
Emile Durkheim
|
“Pergerakan dari Solidaritas Mekanik Menuju Solidaritas Organik”
|
Karl Marx
|
“Dari Tingkat Primitif Sampai Komunis”
|
Ferdinand Tonnies
|
“Dari Gemeinschaft Sampai Gesellschaft”
|
Max Weber
|
“Dari Masyarakat Irrasional Menuju Masyarakat Rasional”
|
Paradigma definisi sosial sendiri memiliki beberapa asumsi sebagai
berikut: 1) Menekankan pada hakikat atau substansi kenyataan sosial, yang lebih
bersifat subyektif dan individual; 2) Sedangkan, struktur sosial maupun
institusi sosial merupakan definisi bersama, yang dimiliki individu yang
berhubungan dengan bentuk-bentuk yang sesuai, dan yang menghubungkannya antara
yang satu dengan yang lain; 3) Tindakan-tindakan individu serta pola-pola
interaksinya dibimbing, atau diarahkan oleh definisi bersama yang serupa, yang
dikonstruksi melalui suatu interpretasi.
Sementara, paradigma perilaku sosial memiliki beberapa asumsi
sebagai berikut: 1) Menekankan pendekatan obyektif empirik terhadap kenyataan
sosial; 2) Data empiris mengenai kenyataan sosial hanyalah perilaku-perilaku
individu yang nyata (overt behaviour); dan 3) Penjelasan mengenai
perilaku individu yang nyata itu, hanya mungkin dilakukan dalam hubungannya
rangsangan lingkungan tertentu, yang dapat diukur secara empiris.
Ringkasan Teori
Ringkasan teori sosiologi sebagai ilmu multiparadigmatik
No
|
Paradigma
|
Pandangan
|
Tokoh
|
Teori
|
1
|
Paradigma Fakta Sosial
|
Memfokuskan diri pada fakta-fakta, atau institusi-institusi, dan
struktur-struktur sosial berskala besar.
|
Emile Durkheim
|
Fungsionalisme, Teori Struktural, Teori Sistem dan Teori Konflik.
|
2
|
Paradigma Definisi Sosial
|
Mengarahkan perhatian pada definisi-definisi sosial dalam cara
pelaku sosial mendefinisikan situasi sosial mereka, dan efek dari definisi tersebut.
|
Max Weber
|
Teori Interaksionisme Simbolik, Teori Fenomenologi, Teori
Etnometodologi, Teori Tindakan, dan Teori Eksistensialisme.
|
3
|
Paradigma Perilaku Sosial
|
Imbalan-imbalan yang mengundang perilaku yang disukai, dan
hukuman yang menghambat perilaku yang tidak diinginkan.
|
B. F. Skinner
|
Teori Sosiologi, Teori Behavioral, dan Teori Pertukaran.
|
Pembangunan
Pembangunan adalah suatu jenis perubahan sosial, dimana gagasan
baru diperkenalkan kepada suatu sistem sosial; meningkatkan pendapatan per kapita
lebih besar, tingkat hidup lebih baik, menggunakan metode produksi yang lebih
modern, dan organisasi sosial yang lebih baik (Rogers, 1964). Sementara,
menurut Schramn dan Lerner (1976), “Pembangunan adalah suatu perubahan besar,
menuju jenis sistem sosial dan ekonomi yang dipilih oleh suatu negara”.
Konsep pembangunan muncul pertama kali, saat George C. Marshall
(1974) sebagai Menteri Luar Negeri Amerika kala itu berpidato di Universitas
Harvard. Ia menelurkan gagasan untuk membantu sekutunya di Eropa Barat untuk
kembali pulih pasca PD II. Kini, gagasannya dikenal dengan sebutan “Marshall
Plan”, dimana memiliki program yang bermaksud untuk membantu pembangunan
ekonomi di negara tertinggal.
Vocabularies
Struktur : Suatu pola peranan yang saling berkaitan atau hubungan yang sudah mapan
diantara orang per orang. Struktur adalah pola tindakan,
sementara fungsi adalah hasil atau akibat dari
tindakan.
Institusi : Merupakan suatu pola tingkah laku manusia yang sudah mapan, yang terdiri dari interaksi sosial yang
tersusun dalam suatu kerangka nilai yang relevan.
Komentar
Posting Komentar