TEORI KETERGANTUNGAN

http://4.bp.blogspot.com
Tulisan ini merupakan rangkuman dari slide Teori Sosial Pembangunan (pasca mid) karya Amir Purba., Ph.D, yang kemudian dikembangkan kembali. Berikut rangkumannya slide per slide:
Teori ketergantungan (dependence theory), setidaknya lahir karena diilhami oleh tiga tokoh, yaitu: Lenin, Raul Presbich dan Andre Gunder Frank. Jadi, Lenin mengatakan bahwa kapitalisme merupakan cikal bakal terciptanya kondisi ketergantungan antara negara miskin pada negara maju, yang pada hilirnya menilmbulkan imperialisme gaya baru. Katanya, “Imperialisme adalah bentuk-bentuk perkembangan tertinggi dari kapitalisme. Sedangkan, Raul Presbisch menyatakan, bahwa ketergantungan timbul karena ketimpangan ekonomi antara negara maju dan negara miskin. Katanya, “Hubungan perdagangan yang tidak seimbang antara pusat vis a vis pinggiran.
Ketiga, Andre Gunder Frank menyebutkan ‘it’s bullshit!’ jika negara maju mengatakan ber’itikad baik untuk membantu negara berkembang. Melainkan katanya, “Negara-negara maju tidak menularkan nilai-nilai modern, tetapi memerlukan suatu kolonialisme didalam negeri, yang dilakukan oleh kaum elit bekerjasama dengan kaum pemodal dari luar negeri, mengeksploitir rakyat miskin. Singkat kata, dalam suatu negara berkembang ada taipan-taipan pribumi, yang rela menggadaikan negerinya sendiri pada negara asing. Demi kesenangannya, ia rela berkongsi dengan asing. Walhasil, tikus pun mati di lumbung padi.
Istilah imperialisme sendiri diperkenalkan oleh Lenin dan Hobson. Mereka menyatakan, bahwa imperialisme tidak terlepas dari/atau merupakan suatu tahapan dari sistem kapitalisme: dibutuhkannya ekspansi pasar dikarenakan keadaan pasar domestik yang jenuh. Pasar yang diekspansi adalah negara-negara berkembang. Salah satu ciri imperialisme: dominasi dunia maju (negara industri) vis a vis dunia berkembang (negara non-industri).
Aplikasi konsep tersebut didalam ilmu komunikasi memperlihatkan, adanya gejala tentang kekuatan negara maju untuk menempatkan posisi negara berkembang tetap tergantung – dalam hal komunikasi, teknologi, pesan-pesan dan lain-lain – kepada mereka. Jadi bukan hanya sekedar 3 F (Food, Fashion, Film). Artinya, negara berkembang tetap memerlukan negara maju didalam bidang komunikasinya.

Komentar

Postingan Populer