PEMBELAJARAN HIDUP
pixabay.com |
Pembeli
adalah raja, namun raja alam semesta ialah Allah SWT. Tinggalkan lah jual beli,
dan dahulukanlah panggilan ilahi rabbi.
Gosip
dan ghibah bukanlah suatu hal yang layak, untuk dijadikan pembahasan dan bahan
cerita.
Pangkal
segala dosa adalah bohong.
Menolong
adalah hak siapa saja. Namun tentu tanpa embel-embel, tanpa bunga sebagaimana
yang dilakukan kaum rentenir lintah darat. Karena Allah SWT sangat membenci
perilaku riba dan setiap pelakunya. Baik yang menyuap, disuap, yang mencatatnya
maupun yang terkait dengannya.
Terkadang,
kekurangan yang ada pada diri kita adalah kekuatan yang tidak kita sadari.
Terkadang
hal-hal yang ditutup-tutupi bukan dimaksudkan untuk menipu atau membohongi.
Melainkan, untuk meringankan rasa sakit ataupun kesedihan yang ada.
Hukuman
itu tak ada gunanya, jika kita tidak mengambil pelajaran daripadanya.
Su’udzhon
Jika
ada hal yang paling sulit dalam hidup bersosial adalah bersikap husnudzhon
(berbaik sangka). Musabab, manusia itu sudah jadi kodratnya untuk bersikap
su’udzhon (berburuk sangka). Prasangka lebih disukai masyarakat kita. Berburuk
sangka lah yang menjadi penyebab terpecah belahnya bangsa ini. Padahal,
perilaku su’udzhon hanya akan menguras tenaga bangsa ini, dan menjadikannya
tidak produktif. Kita harus sudah mengenyahkan sikap buruk tersebut, dan
menggantinya dengan yang lebih baik. Sehingga, tenun kebangsaan kita semakin
kuat dan pembangunan dapat terus berkelanjutan.
Teman
Hal
yang paling membosankan dari berteman ialah aku tidak menjadi diriku sendiri.
terkadang aku harus menjadi ‘pura-pura’ bodoh, agar mereka menyenangiku,
menertawakanku, sekaligus menganggap aku ada. Dan, yang lebih freaknya lagi
ialah saat mereka sedang membahas cinta, tentang mantan dan sebagainya.
Sedangkan aku hanyalah nyamuk diantara mereka. pelengkap dalam berkumpul-kumpul
saja.
Kalau
sudah seperti ini, aku ingin segera pulang saja. Bertemu dengan keluargaku:
Ayah, ibu dan adik-adikku yang lebih mengerti kehadiranku. Ataupun aku kembali
lagi menghadap laptop, dan menulis diatas tuts-tutsnya. Menulis tentang apa
saja yang kurasakan, kupikirkan dan apapun yang ingin kuutarakan. Aku
introvert, dan beginilah caraku menghibur diri sampai mati.
Sekaligus
disaat seperti inilah aku jadi lebih mengerti arti pentingnya sahabat. Hanya
merekalah yang mengerti aku apa adanya, dengan tetap menjadi diriku sendiri.
Tidak diemooh, diejek, direndahkan, apalagi dipecundangi. Melainkan kami
sahabat itu saling menguatkan. Terimakasih @hendrojokopryono, @rezaandikaputra,
@danangbimantara, @willytanfes, @muhammadkurniawan. Rindu kalian lagi~
Finansial
Ada
4 hal uama yang selalu perlu kita perhatikan dalam hal finansial. 1) How to
earn (Bagaimana menghasilkan), 2) How to spend (Bagaimana menghabiskan), 3) How
to save (Bagaimana menyimpan), 4) dan How to invest (Bagaimana
menginvestasikannya).
Sea
Games
Indonesia
belum benar-benar gagal, sebab dalam jangka pendek masih ada Asian Games.
Sebagai ajang pembuktian pada dunia, bahwa Indonesia layak jadi juara. Maka
daripada itu, jangan terlalu larut dalam kesedihan kita, yang hanya bisa
mengumpulkan 38 emas dan berada di klasemen lima.
Melainkan
perlu adanya perbaikan di berbagai lini, sehingga meniscayakan kita untuk
menjadi juara kedepannya. Mulai dari lini sarana dan prasarana, pemusatan
latihan di Pelatnas, serta anggaran yang tidak hanya mengandalkan APBN. Semoga
semua hal ini benar-benar berkorelasi dengan keunggulan kita di berbagai cabang
olahraga yang dipertandingkan/perlombakan.
Jangan
gara-gara kisruh ini, sampai ada atlit kita yang curhat di medsos perihal
gajinya yang belum dibayar, ataupun akomodasi yang merogoh koceknya sendiri. Benar-benar
harus hati-hati, sebab ini menyangkut harga diri dan martabat bangsa kita di
mata tetangga. Terlepas dari berbagai kecurangan yang ada, tunas-tunas muda
kita harus benar-benar memantapkan dirinya, bahwa mereka layak mengemban amanat
garuda
Last
but not least, salut buat Menpora Imam Nahrawi yang saban hari dengan setia
mendampingi atlet-atlet kita di sana :)
Kapal
Selam
Bukti
negara Indonesia sebagai poros maritim dunia ialah keberadaan alutsistanya yang
cukup dan mumpuni. Salah satunya ialah keberadaan kapal selam. Saat ini kita
masih memiliki 3 unit saja, yang salah satunya baru saja didatangkan dari
pabrikan Korsel. Nama kapal selam kita yang baru itu ialah Nagapasa, diambil
dari nama senjata dalam cerita pewayangan. Semoga kedepannya dengan keberadaan
alutsista kita yang baru ini, Indonesia semakin berjaya di lautan dalam menjaga
kedaulatannya terutama di perbatasan.
Tidak
hanya itu, kita juga harus mulai membangun SDM yang mampu membuat kapal selam
sendiri, sebagaimana tengah berlaku pada industri dirgantara kita. Kapal selam
jelas sangat strategis dibutuhkan oleh sebuah negara maritim seperti Indonesia.
Karena sifatnya yang diam-diam menghancurkan. Jales veva, jaya mahe!
First
Travel
Banyaknya
korban dari biro perjalanan umrah bodong akhir-akhir ini menunjukkan, bahwa
semakin banyaknya masyarakat kita yang mendambakan perjalanan suci. Faktor
daftar tunggu haji yang panjang juga mendorong mereka untuk lebih memilih jasa
travel. Sayang, niat baik mereka itu malah dimanfaatkan oleh oknum-oknum tak
bertanggung jawab. Amat-sangat disayangkan!
Dan,
First Travel itu bukanlah satu-satunya travel bodong yang ada di Indonesia.
Tentu, kita semua yakin ada lebih banyak lagi yang belum tercium oleh aparat
kepolisian. Maka daripada itu, untuk menuntaskan fenomena gunung es ini,
diperlukan partisipasi dari berbagai pihak untuk menuntaskannya.
Selain
itu, pemerintah perlu memikirkan solusi baru agar daftar tunggu haji kita
disana, yang meninggal dunia lantaran terlalu tua. Ya, terlalu tua menunggu
gilirannya. Menunggu cita-citanya mewujudkan rukun Islam yang kelima.
Komentar
Posting Komentar