PENELITIAN YANG MENGAKAR RUMPUT

pbs.twimg.com
Alangkah indahnya, jika penelitian itu disesuaikan dengan visi dan misi kampus. Karena kampus merupakan pengejawantahan dari ilmu pengetahuan, dan refleksi kritis terhadap kebijakan pemerintah, serta memberi solusi atas fenomena sosial yang terjadi ditengah-tengah masyarakat kita. Penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran itu pun jelas dimaksudkan untuk menghasilkan penelitian yang relevan, dan mutakhir dengan kebutuhan masyarakat kita sekarang dan nanti. Jadi, tidak perlulah penelitian yang mengawang tinggi, berbelit-belit, dan bertele-tele. Melainkan yang mengakar rumput saja, sederhana saja, mikroskopik saja namun menjawab segala permasalahan yang ada. Itu yang harus kita kikis!
Musabab, kampus punya tanggungjawab untuk mencetak lulusan, yang mampu berperan sebagai pelaku perubahan (agent of change) dalam kehidupan. Baik dalam kehidupan sosial maupun politik di masyarakat. Sehingga nantinya, penelitian/riset yang mereka publikasikan dapat memperkaya ilmu pengetahuan dan berguna bagi masyarakat. Bukan cuma penelitian buat cepat-cepat tamat saja! Akan tetapi benar-benar memiliki impact (berdampak) terhadap masyarakatnya. Merujuk kepada teori Antonio Gramsci tentang Ideological State Apparatus (ISA), maka kampus sebagai institusi ideologi punya kewajiban untuk menjadikan masyarakatnya sebagai cetak biru penelitian, dan turut mencerdaskannya.
Perlu adanya tema-tema penelitian yang membuktikan kalau kampus itu bersama masyarakatnya. Karena bagaimanapun, kampus ialah mercusuar atawa pedoman bagi lingkungan di sekitarnya. Bisa lewat penelitian yang terkait dengan kebijakan suatu instansi pemerintah, karena kebijakan pemerintah pasti menyangkut hajat hidup orang banyak. Ataupun penelitian yang mengangkat fenomena gap/ketimpangan di masyarakat kita. Baik antara si kaya dan si miskin, ataupun antara si ‘bahagia’ dan si ‘sedih’. Penelitian yang mengangkat realitas ‘Das sein das sollen’ (Beda harapan, beda kenyataan) ditengah masyarakat kita. Saya pikir inilah penelitian yang manusiawi, praktis dan tidak hampa.
Maka daripada itu, penelitian yang mengakar rumput mutlak harus digalakkan di kalangan civitas akademika kita. Sebagai bentuk kepedulian mereka kepada masyarakat. Penelitian yang mengakar rumput sekaligus sebagai sebuah pembeda tersendiri, bahwa negara berkembang seperti Indonesia juga punya bentuk, ruh, serta karakter khas penelitiannya sendiri. Dan, bermula karakter itu ialah penelitian yang dekat dengan masyarakatnya. Kampus harus benar-benar bersama masyarakat!

Komentar

Postingan Populer