TEORI-TEORI KOMUNIKASI 2

http://blogilmukomunikasi.blogspot.com
  1. Teori Systematic Behavior (Hull). Clark C. Hull mendalami teori Thorndike dalam usahanya mengembangkan teori belajar dalam komunikasi. beberapa prinsip yang digunakan memiliki kesamaan dengan prinsip para behaviorus yang berdasarkan adanya stimulus dan respon serta motivasi. Teori ini mengungkapkan bahwa suatu kebutuhan atau keadaan terdesak oleh motif tujuan, maksud tertentu, harus dimiliki dalam seseorang yang sedang belajar. Kebutuhan tersebut harus ada sebelum suatu respon yang diperkuat oleh dasar pengurangan kebutuhan. Kemudian, dalam hal efisiensi belajar, tergantung pada besarnya tingkat pengurangan serta kepuasan motif. Lalu timbul usaha belajar dari keberadaan respon tersebut. Disisi lain, setiap obyek atau situasi dapat memiliki nilai motivasi apabila hal itu berhubungan dengan penurunan terhadap kekurangan pada diri individu tersebut.
  2. Teori Classical Conditioning (Pavlov dan Watson). Teori ini dikemukakan pertama kali oleh Ivan Petrovich Pavlo. Menurut teori ini, belajar merupakan suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat (conditions). Kemudian syarat-syarat tersebut akan menimbulkan reaksi atau respon. Lalu, untuk membuat seseorang itu belajar, keberadaan syarat-syarat tersebut dibutuhkan. Disisi lain, fokus dalam teori ini adalah pembelajaran yang terjadi secara otomatis setelah latihan-latihan yang dilakukan terus-menerus. Beberapa penganut teori ini menjelaskan bahwa segala bentuk tingkah laku manusia adalah hasil daripada conditioning. Hasil tersebut berasal dari latihan atau kebiasaan, yang kemudian bereaksi terhadap rangsangan tertentu dalam kehidupan sehari-hari.
  3. Teori Komunikasi Model Alir Banyak Tahap – Konsep. Model komunikasi alir banyak tahap (multistep flow model) pertama kali dikenalkan oleh Paul Lazarsfeld pada tahun 1994. Sebagaimana kebanyakan model-model komunikasi lainnya muncul, model komunikasi ini juga merupakan perkembangan dari model yang sudah ada sebelumnya. Model-model tersebut diantaranya yaitu model komunikasi teori jarum hipodermik, model komunikasi satu tahap dan model teori komunikasi dua tahap. Sedikit membingungkan memang apabila kita tidak mengetahui model-model tersebut sebelumnya. Namun pada dasarnya, ada pengertian yang lebih ringkas yang bisa digambarkan dari model dengan aliran banyak tahap oleh Lazarsfeld ini.

Komentar

Postingan Populer