KUPENDAM SAJA LAH
Aku
mencintaimu sudah sedari dulu
Pada
matamu, pada hidungmu, pada pipimu, pada bibirmu, pada dagumu
Pada
rambutmu yang pendek, hitam campur jingga
Pada
leher jenjangmu yang ingin kukecup
Tapi
apa daya bibirku tak sampai
Aku
hanya si miskin pemilik bibir ini
Bukankah
jika ingin mengecup, berarti harus memiliki
Bisakah
aku memilikimu?
Baju
pajak melatiku, tak sepadan dengan baju merk mall-mu
Tas
punggungku yang sudah bertahun-tahun tak ganti
Tentu
tak sepadan dengan tas yang diapit ketiakmu
Belum
lagi celana dan sepatuku dari sumbangan teman
Apakah
sepadan dengan rok dan sepatumu yang hak tinggi itu
Mampukah
aku membelinya sepasang saja untukmu?
Setidaknya
agar kamu sedikit terkesan
Ah!
Mungkin butuh waktu berminggu-minggu
Tadi
sore di kelas engkau bertanya padaku,
“Kamu
sukanya berbuka puasa dengan apa?”
Aku
tak tahu, apakah engkau bertanya itu iseng saja
Atau
memang berasal tulus dari dalam hatimu
Aku
sebenarnya ingin berujar, “Apapun yang kau masakkan, sayangku”
Ah!
Tapi kupendam saja lah
Cukup
Allah, Atit, Raqib, aku dan bulan puasa ini saja yang tahu
I LOVE YOU SO MUCH...
Komentar
Posting Komentar