RAMADHAN BULAN TURUNNYA ALQUR’AN
Jika
kita ditanya orang, “Apakah salah satu bentuk keberkahan ramadhan?”. Maka,
jawabannya ialah pada bulan itu diturunkannya Kalam Allah berupa al-Qur’an.
Pada malam itu, Allah dengan kekuasaan-Nya menurunkan 30 juz, 6236 ayat, dan
114 surat secara berangsur-angsur sesuai dengan sebab-musabab diturunkannya.
al-Qur’an yang mulai dibukukan pada masa Amirul Mukminin Umar bin Khattab, kini
telah menjadi pedoman bagi tidak hanya umat muslim, melainkan juga seluruh umat
manusia. Sesuai dengan firman-Nya “Hudal
lin nas”, petunjuk bagi segenap umat manusia. Itulah salah satu keberkahan
bulan suci ramadhan.
Al-Qur’an
setidaknya dalam pembahasan kali ini memiliki 3 keutamaan yang tidak dimiliki
kitab lainnya. Pertama, al-Qur’an ialah penyembuh. Penyembuh dari penyakit
batin yang kini cenderung menyiksa manusia, namun kita cenderung tidak
menyadarinya. Kita lalai dengan harta, mata pencaharian, besok makan apa?, dan
dengan beragam perkara dunia lainnya. Nabi Muhammad SAW memang pernah bersabda,
“Bekerjalah kamu seolah-olah kamu bakal hidup selamanya,...”. Namun, jika itu
dijadikan sebagai landasan untuk melupakan kebutuhan batin. Maka, batin kita
akan benar-benar dalam keadaan rusak. Sebab sejatinya kita telah memahami bahwa
kita tidak hanya dituntut memenuhi kebutuhan fisik saja. Melainkan kita juga harus senantiasa memperhatikan kebutuhan
batiniah.
Kedua,
ia tidak akan hilang seiring berputarnya zaman. Pada akhirnya nanti, pra sangkal
kala ditiup maka al-Qur’an akan diangkat ke langit. Frasa “diangkat ke langit”
bukan berarti kita melihat al-Qu’an yang melayang ke langit. Namun frasa itu
menunjukkan akan banyak hafidz-hafidz qur’an di sekeliling kita akan diambil
kembali oleh Allah SWT. Inna lillahi wa
inna ilaihi raji’un.
Oleh
karena itu, al-Qur’an tetap akan ada di muka bumi ini jika kita masih mau
membacanya, masih mau menghafalnya ikhlas lillahi
ta’ala. Apalagi sekarang telah ditemukan metode “IQRA”, dimana anak-anak
Islam bisa membaca al-Qur’an dengan cepat. Masya Allah. Hanya saja butuh
kemauan kuat dari ibu dan bapak untuk mendorong anak-anaknya.
Dan
ketiga, ia memiliki ketetapan hukum yang tetap. Subhanallah! Sampai saat ini
kita masih melihat fenomena undang-undang kita atau undang-undang di negara
yang lain, yang terus diamandemen setiap pasalnya karena dipandang tidak sesuai
lagi dengan perkembangan zaman. Namun, al-Qur’an memaparkan suatu bentuk hukum
yang tetap dan tidak berganti-ganti sampai dengan saat ini. Hanya saja maukah
kita menggunakan hukum Allah tersebut, yang menjauhkan kita dari perbuatan keji
serta mungkar?
Semoga
keutamaan-keutamaan al-Qur’an yang dipaparkan diatas mampu melecutkan semangat
kita untuk terus mentadabburinya, dan Insya Allah mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Mari kita perbanyak membaca al-Qur’an di 30 hari yang
suci ini. Mari kita bertadarus dengan harapan dibukakan-Nya kelapangan hati
kita dalam menjalani hidup ini. Semoga kita pun turut menjumpai malam
diturunkannya al-Qur’an. Malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Malam
lailatul Qadr. Amin Ya Rabb.[]
Komentar
Posting Komentar