MEKKAH UNDER ATTACK 571 M

                                                                           i.ytimg.com
Saat kelahiranmu. Sejarah mencatat, gerombolan bala tentara bergajah mengepung kota tempat engkau mengeluarkan tangisan pertama. Dari gajah-gajah bertapak besar dan mengepulkan debu kemana-mana itu, masyarakat Mekkah hanya bisa menahan debar cepat jantung di dada mereka. Dengan sorot mata perih, mengandung ketakutan yang amat sangat.
Dari bisik-bisik kecil, tahulah mereka bahwa pemimpin tentara bergajah itu bernama Abrahah. Gubernur Yaman yang ingin meluluh-lantakkan bangunan keramat, yang dibangun oleh Nabi Ibrahim bersama putranya. Tidak banyak yang tahu ada apa dibalik penyerangan itu. Sampai saat ini masih saja menjadi sebuah misteri.
Tapi, ternyata Allah tidaklah berkenan dengan perilaku babar tersebut. Lantas, Allah mengirimkan Burung Ababil dengan batu-batu bara neraka di kedua cakar kakinya. Mungkin, sekarang perumpamaan Burung Ababil itu seperti sekumpulan skuadron jet tempur yang siap membombardir musuh. Dengan torpedonya yang dilengkapi sistem pelacak, sehingga musuh tidak bisa lari kemana-mana. Kocar-kacir!
Begitulah kiranya cara Allah melaknat orang-orang yang hendak berbuat makar. Disaat tentara Abrahah takluk seperti daun dimakan ulat oleh keperkasaan manuver burung Ababil. Disaat itu pula lah pecah tangis pertamamu Muhammad ke dunia.     
***
HARI KELABU

Langit tampak seolah begitu kelabu. Padahal, hari itu cuaca tampak cerah-cerah saja. Bahkan, matahari sangking terlalu bersemangatnya hingga memancarkan sinar yang paling terik. Cuaca Madinah tahun 632 kala itu benar-benar gersang. Tapi tiada suatu apapun yang mampu menghentikan setiap mata untuk menangis. Masyarakat Madinah sedang dirundung duka cita.
Nabi Muhammad baru saja pergi meninggalkan umatnya untuk selama-lama. Anak-anak, muda-mudi, para tetua, lelaki dan perempuan. Semuanya mengeluarkan air mata. Deras! Sederas perasaan setiap anak manusia yang merasa kehilangan sosok pilihan Allah SWT, yang paling agung moral dan perangainya.
“Akan kutebas tangan dan kaki orang yang berani mengatakan Muhammad telah wafat!!!!!!” ancam Umar sambil mengacungkan pedang ke langit, garang. Umar bin Khattab benar-benar muntab, tak terima kepergian baginda nabi.
“Umar!!!!!!!” pekik Abu Bakar di sela-sela isak tangisnya yang tak tertahankan.
“Saudara-saudara!, barangsiapa mau menyembah Muhammad, Muhammad sudah meninggal. tetapi barangsiapa menyembah Allah SWT. Allah SWT selalu hidup! Dan tidak pernah mati!”
Umar dibuat bungkam sepersekian detik. Sampai akhirnya Abu Bakar melanjutkannya lagi dengan mengutip Surah Ali ‘Imran 114: “Muhammad hanyalah seorang rasul. Sebelum dia pun telah banyak rasul-rasul yang sudah lampau. Apabila dia mati atau terbunuh, apakah kamu akan berbalik ke belakang? Barangsiapa berbalik ke belakang, ia tidak akan merugikan Tuhan sedikitpun. Dan Tuhan akan memberikan balasan kepada orang-orang yang bersyukur”. 
***
OMAR: THE LION OF DESSERT
                                                                           i.ytimg.com

 “Omar si singa padang pasir”, begitulah orang-orang mengenalmu. Engkaulah yang paling menentang dan membenci ajaran Nabi. Engkaulah yang paling getol pula menyiksa pengikut setia Muhammad SAW. Sampai-sampai umat Islam takut jika berpas-pasan denganmu. Hingga Allah mengabulkan do’a Baginda Nabi, dengan masuknya Omar ke dalam Islam. Allah telah memilih putra Khattab untuk memperkuat dan memuliakan Islam. Lawan pun menjadi segan akan kekuatan Islam.
Kau berjuang, kau mati-matian membela Dinul Haq ini. Dengan bajumu yang kumal, tidak menghalangimu untuk tetap ahli mengatur strategi. Pengetahuanmu luas, dan yang terpenting engkau adil –tak pandang bulu dalam ber’amar ma’ruf nahi munkar. Hingga, engkau tidak hanya digelari Amirul Mukminin (Pemimpin orang-orang mukmin), tapi juga Al-Faruq (Sang Pembeda).
Berkat perjuanganmu yang tiada dapat diragukan lagi. Kini, Islam dapat berkembang pesat di seluruh dunia. Di masamu, Islam tidak hanya ada di Jazirah Arab. Tapi menyebar ke Mesopotamia, Persia, Mesir, Palestina, Syria, Afrika Utara dan sampai pula ke Armenia. 
***
IMAM ALI
                                                                                                        http://1.bp.blogspot.com

Engkau pemimpin yang memimpin ditengah prahara. Saat manusia dimabuk kepayang oleh harta dan tahta. Saat kepemimpinan berujung kolusi dan nepotisme. Engkau tampil bermaksud menghentikan kedzaliman. Tapi, orang-orang bengal itu malah menuduhmu sebagai pelaku utama kudeta.
Padahal, mana mungkin engkau mengkhianati sahabatmu. Yang merupakan Khalifatur Rasulillah ketiga. Bukankah dulu, kalian berjuang bersama-sama dengan harta benda bahkan nyawa demi kemuliaan Islam? Sebenarnya, mereka takut akan gaya kepemimpinanmu. Yang terkenal tegas, keras, disiplin namun adil. Mereka takut itu membahayakan kesenangan yang telah mereka peroleh.

Hingga di masamu, perang saudara antar umat Islam tak dapat terelakkan. Dimulai dengan Perang Jamal antara engkau dan Aisyah, Talhah serta Zubair. Kemudian Perang Shiffin antara engkau dan Mu’awiyah bin Abu Sufyan. Dari perang itu muncul lah tiga golongan: 1. Mereka yang tetap setia mendukungmu, 2. Mereka yang mendukung Mu’awiyah, 3. Dan mereka yang keluar dari barisanmu serta menetangmu (Khawarij). Sampai akhirnya engkau terbunuh di tangan Abdurrahman bin Muljam pada bulan ramadhan. 

Komentar

Postingan Populer