MEREBUT RINDU SURGA
Ada
pepatah yang mengatakan, “Cintaku bertepuk sebelah tangan”. Biasanya pepatah
itu ditujukan kepada pemuda atau pemudi yang mencintai, tapi tak dicinta oleh
pujaannya. Tampaknya di bulan ramadhan ini, pepatah tersebut ikut berlaku.
Pasalnya, di bulan ramadhan ini lah banyak hamba Allah yang mendamba surga.
Namun, apakah surga mendamba atau merindui kita?
Para
perindu surga yang dirahmati oleh Allah. Setidaknya ada empat cara untuk
merebut rindu surga:
1. Rajin
Membaca Al-Quran
Ramadhan
ialah bulan diturunkannya Al-Qur’an. merupakan sebuah kebaikan tersendiri, jika
kita mau meluangkan waktu guna membaca dan mempelajari Al-Qur’an. Lebih lama
dari bulan-bulan yang sebelumnya. Sebab di bulan ini lah, pahala dari suatu
amal dilipatgandakan. Subhanallah. Semoga semangat bertadarus di bulan suci ini
terus menular ke sebelas bulan yang lainnya. Amin.
2. Gemar
Bersedekah
Bulan
puasa juga merupakan bulan berbagi. Maka sungguh mulia lah, jika momentum puasa
ini diisi dengan serangkaian aktivitas berbagi. Berbagi bisa dengan apa saja.
Namun yang terpenting berbagilah dengan penuh keikhlasan hati. Berilah sesuatu
yang baik yang kau miliki untuk diberikan kepada mereka yang lebih membutuhkan.
Tidak
perlu takut kekuarangan harta, sebab kebaikan yang engkau sedekahkan tentu akan
dibayarkan oleh Allah dengan sesuatu yang lebih baik. Adapun yang kurang mampu
jangan pula berkecil hati. Karena memberi tidak harus identik dengan materiil,
namun sumbangan moriil juga ikut terlibat. Seperti membantu atau memudahkan suatu
urusan orang lain, atau tersenyum. Sebab senyum adalah ibadah .
3. Menjaga
lidah
Hifdzul lisan
(menjaga lisan) merupakan perkara yang gampang-gampang
sulit. Sebab, lidah seperti lirik sebuah lagu “Lidah tidak bertulang, ucapan
kata mengiris kalbu...”. Ucapan yang didecahkan oleh lidah, jika itu baik maka
mampu memberikan daya persuasif positif yang sangat bagus. Begitupula
sebaliknya, ucapan yang menyakiti hati seseorang dapat mengulam jantung dan
berbekas. Tentunya sulit untuk dimaafkan. Oleh karena itu jagalah lisan kita,
sebab tiada gunanya beramal saleh jika lidah masih sulit meninggalkan ghibah. Na’udzubillahi min dzalik.
4. Orang
Yang Berpuasa
Sungguh,
orang-orang yang beriman pasti mengetahui perkara puasa, bukan hanya sekedar
menyehatkan fisik serta pikiran. Namun juga yang terpenting ialah mendapatkan rahmah, maghfirah serta ithqum minan nar
dari-Nya.
Semoga
gelar ‘Taqwa” yang Allah SWT janjikan pada bulan ini dapat kita peroleh. Dan
semoga keranjingan kita membaca Al-Qur’an, bersedekah kita yang tiada henti,
lisan yang senantiasa terjaga, serta berpuasa dengan baik sesuai dengan
ketentuan yang ada mampu merebut rindu surga. Amin ya rabbal ‘alamin.
Komentar
Posting Komentar