TEMBAKAU TIDAK SALAH
http://img2.bisnis.com |
Jika ada novel yang dapat mengubah pola pikir saya tentang tembakau
dan rokok, mungkin salah satunya ialah novel berjudul ‘Genduk’ karya Sundari
Mardjuki. Padahal, saya sempat menjadi reporter magang di suatu suratkabar
nasional, dan banyak bertugas untuk meliput tentang kesehatan serta kampanye
anti-rokok. Namun tentu isi novel ini memakai sudut pandang yang berbeda,
terutama sulitnya roda perekonomian pada masyarakat pegunungan Jawa Timur yang
memang sangat bergantung pada bahan baku rokok ini. Terbukti dari salah satu
kalimatnya yang berbunyi, “Aku takjub bagaimana tembakau menjadi gantungan
hidup orang banyak. Tidak hanya para petani, tetapi juga orang-orang yang ada
dihadapanku. Sopir truk, kernet, kuli panggul, tukang jajanan. Bahkan pengemis,
gali, dan preman pun ikut merasakan legitnya panenan tembakau.
Tanaman tembakau memanglah tidak berdaya ketika masih menjadi
bibit, tapi dari bibit tembakaulah kebanyakan masyarakat Jawa Timur pegunungan
hidup dan bergantung. Sebagaimana tulisnya, “Kita jaya saat tembakau jaya dan
kita bisa terpuruk saat tembakau runtuh”. Ataupun tulisannya yang berbunyi:
“Tembakau adalah harapan yang dipupuk dengan perjuangan keras. Tidak ada yang
lebih penting daripada bergelut dengan tanaman tembakau”. Sehingga, seolah
setiap lembar daun tembakau adalah harta yang tiada terkira nilainya bagi
mereka. Sebagaimana perkataan Kajine Bawon kepada Genduk, “Tembakau itu barang
panas, Nduk. Kalau tidak hati-hati, bisa merusak persaudaraan, rusak tatanan
jagat. Iki barang ngeri! Makanya aku jauh-jauh darinya”. Oleh karena itu, satu
kata untuk novel besutan Sundari Mardjuki: Takjub! Mulai dari proses
pembuatannya yang menghabiskan riset hingga 4 tahun, dan juga tema ‘pedesaan
serta gambaran geliat perekonomian mereka yang sulit’, yang tentunya jarang
diangkat oleh banyak penulis. Salut!
*Penulis adalah Khairullah, S.I.Kom, alumnus Departemen Ilmu
Komunikasi USU 2017, yang hobi menulis dan sempat menimba ilmu agama di
Pesantren Ulumuddin, Uteunkot Cunda, Kota Lhokseumawe. Sekarang sedang sibuk
memperbanyak viewers blognya dan juga tengah mencari pekerjaan (job
seeker).
Komentar
Posting Komentar