UNSUR GAY DALAM FILM NEGERI VAN ORANJE
http://cdn.klimg.com |
Film Negeri Van Oranje
mungkin dapat dikategorikan sebagai film lama, yang sempat ditayangkan di
bioskop tanah air pada November 2015 silam. Walaupun terkesan jadul, tapi saya
melihatnya sebagai sebuah film yang sarat kontroversi. Terutama dari unsur keberadaan
gay yang terdapat dalam film tersebut. Tapi itulah mungkin yang juga
menjadikannya menarik untuk dituliskan. Terutama dari angle bagaimana
Islam memandang fenomena gay saat ini?
Sebagaimana dikutip dari Solopos.com, Film Negeri Van Oranje
mengisahkan lima pelajar Indonesia yang meneruskan kuliah S2 di Belanda. Secara
tak sengaja mereka bertemu dan menjadi sahabat. Gery, Banjar, Lintang, Wicak
dan Daus kemudian mengarungi kehidupan di negeri perantauan dengan segala macam
lika-likunya. Mulai dari akademis sampai romansa cinta lima anak muda itu.
http://assets-a1.kompasiana.com |
Saya meyakini, bahwa keberadaan gay dalam film Negeri Van Oranje
itu bukan hanya sekedar mengadopsi dari novel aslinya saja. Melainkan
didalamnya ada keinginan dari pihak produksi film itu untuk mengangkat sesuatu
yang tabu dan sarat kontroversi ditengah masyarakat kita. Sehingga film ini
memiliki daya tarik tersendiri untuk ditonton. Bagaimanapun, dari segi
komersial sesuatu yang kontroversial kerap berhasil mencuri perhatian khalayak.
Tinggal diberikan kemasan yang menarik, maka ia akan laku keras di pasaran dan
dunia hiburan kita. Secara tidak langsung, adanya unsur gay dalam film itu juga
dapat menimbulkan tanda tanya dan rasa penasaran, sehingga ingin segera ditonton.
Maka, secara komersial film ini jago dalam mengangkat isu gay untuk mendapatkan
penontonnya. Walaupun isu gay bukanlah isu yang dominan dalam film tersebut.
Dalam film itu, tokoh Gery (diperankan oleh Chicco) merupakan
seorang gay. Gery digambarkan sebagai mahasiswa dari keluarga kaya dan fashionable,
serta bertubuh kekar. Saya pikir ini adalah satu contoh suksesnya film Negeri
Van Oranje dalam mengangkat isu sosial ke layar kaca. Bagaimanapun saya pikir
kebanyakan dari kita bakal mengamini, bahwa sekarang ini mereka (laki-laki)
yang berparas tampan, bertubuh kekar dan fashionable cenderung menyukai
sesama jenis. Walaupun tentu hal ini tidaklah dapat dipukul rata, tapi entah
kenapa ada banyak sekali pemberitaan yang seolah-oleh membenarkan fenomena itu.
Seperti berita tentang penangkapan kaum gay di sebuah gymnastic. Saya
perhatikan mereka itu ganteng semua, kekar semua dan cucok! Maka dari
segi realitas konstruk pun film Negeri Van Oranje berhasil menangkap fenomena
yang ada, dan menuangkannya sebagai bagian dari cerita.
http://cdn1-a.production.liputan6.static6.com |
Film Punya Daya Magis
Beruntung, Chicco yang memerankan tokoh Gery bukanlah gay
sungguhan. Sehingga dapatlah saya simpulkan bahwa unsur gay dalam film itu
hanyalah akting saja, adegan saja yang bertujuan untuk mendramatisir cerita dan
menaikkan konflik kepada puncaknya. Mungkin juga keberadaan gay dalam film ini
dimaksudkan untuk menjawab datarnya konflik yang ada dalam perfilman kita.
Namun walaupun demikian saya selalu meyakini, bahwa setiap film yang kita
tonton punya daya magis tersendiri, yang bisa berbahaya jika tidak disikapi
secara ‘arif dan bijaksana. Salah satu unsur magis dalam film itu ialah ia bisa
membuat kita percaya, bahwa yang salah itu benar dan yang benar itu salah!
Maka daripada itu, saya berharap kepada para orangtua atau mereka
yang lebih dituakan, serta para remaja muslim untuk tetap berpikir kritis. Baik
saat menonton Negeri Van Oranje maupun saat menonton film lainnya, sehingga
tidak menjadi penonton pasif yang menelan begitu saja apapun yang disampaikan
dalam film tersebut.
mandhut.files.wordpress.com |
Gay dalam Perspektif Islam
Sebenarnya, gay bukanlah barang baru dalam Islam, sebab sejak zaman
Nabiyullah Luth ‘alaihi salam pun hal itu telah ada. Sehingga,
Islam sebagai sebuah ajaran agama telah memiliki hukum tersendiri dalam
memandang fenomena gay, yang akhir-akhir ini semakin marak saja. Padahal, Allah
telah menciptakan laki-laki dan perempuan untuk berpasang-pasangan, dan
menghasilkan keturunan-keturunan baru lewat penyaluran nafsu biologis secara
halal (menikah). Tidak akan pernah kita jumpai didalam ayat-ayat-Nya, yang
membolehkan laki-laki berpasangan dengan laki-laki, ataupun perempuan dengan
perempuan. Jelas ini telah menyalahi kodrat, haram hukumnya dan sekaligus
menantang Tuhan.
“Hai
manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi
Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (Qs. Al-Hujurat: 13)
Ayat di atas sekaligus menegaskan, bahwa Allah murka terhadap
perilaku seks menyimpang seperti Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT)
di muka bumi ini. Kemurkaan Allah itu terbukti dari hancur leburnya kaum Nabi
Luth yang homosek diombang-ambingkan oleh Allah SWT. Seharusnya kita belajar
banyak dari ‘adzab yang ditimpakan oleh Allah SWT itu kepada kaum sodom
di zaman Nabiyullah Luth ‘alaihi salam.
Menurut Ust. Sa’id Abu Ukasyah dalam artikelnya di Muslim.or.id,
gay atau perilaku sodom (liwath) atau melakukan penyimpangan seks lewat
dubur (lubang pantat) adalah salah satu bentuk kriminal dalam hal
penyalahgunaan seks. Bagaimanpun juga, dubur atau pantat adalah tempat yang
penuh kotoran, menjijikkan dan sumber penyakit. Musabab itu, Allah SWT sangat
mengharamkan hamba-Nya untuk melakukan perbuatan keji tersebut. Selain daripada
gay merupakan salah satu dosa besar yang dimurkai oleh Allah SWT.
Ada banyak ayat yang bercerita tentang kaum sodom dan kemurkaan
Allah kepada mereka. Bahkan dalam ayat itu, Allah menyiksa kaum sodom dengan
siksaan yang tidak ditimpakan kepada umat manapun. Yaitu dihujani dengan
batu-batuan dari neraka dan kampung halaman mereka dijungkir-balikkan. “Maka
ketika keputusan Kami datang, Kami menjungkirbalikkan negeri kaum Luth, dan
Kami hujani mereka bertubi-tubi dengan batu dari tanah yang terbakar, yang
diberi tanda oleh Tuhanmu. Dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang yang zalim”
(QS. Hud: 82-83).
Firman Allah SWT dalam Surah Al-‘Araf ayat 80-81:
“Dan
(Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia
berkata kepada mereka, “Mengapa kalian mengerjakan perbuatan fahisyah (lebih
keji dari berzina dengan lawan jenis –Red) itu, yang belum pernah dikerjakan
oleh seorang pun (di dunia ini) sebelum kalian?”. Sesungguhnya kalian
mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsu kalian (kepada mereka), bukan kepada
wanita, bahkan kalian ini adalah kaum yang melampaui batas.”
Sayang, sekarang ini gay malah dianggap oleh banyak orang sebagai
bagian dari hak asasi manusia, dalam hal penyaluran orientasi seksnya yang
menyimpang tersebut. Bahkan, satu tindakan yang salah itu kini telah
mendapatkan keabsahannya di mata dunia. Bahkan, di negara-negara berhaluan
liberal seperti Belanda, pemerintahan mereka meniscayakan pernikahan sesama
jenis. Miris! Mereka menganggap perilaku gay merupakan orientasi seks gaya baru
di zaman modern. Padahal, binatang pun tidak demikian dalam memilih pasangannya
untuk kawin. Sungguh, kaum gay telah menyelisihi tabi’at yang telah
ditakdirkan oleh Allah SWT.
“Dan
datanglah kepada kaumnya dengan bergegas-gegas. Dan sejak dahulu mereka selalu
melakukan perbuatan-perbuatan yang keji. Luth berkata: Hai kaumku, inilah
putri-putri (negeri) ku mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kepada Allah
dan janganlah kamu mencemarkan (nama) ku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di
antaramu seorang yang berakal?”. Mereka menjawab: Sesungguhnya kamu telah tahu
bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadap putri-putrimu, dan sesungguhnya
kamu tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki. Luth berkata:
“Seandainya aku ada mempunyai kekuatan (untuk menolakmu) atau kalau aku dapat
berlindung kepada keluarga yang kuat (tentu aku lakukan).” (QS. Huud: 78-80)
Jika terus dibiarkan, perilaku gay ini hanya akan menyianyiakan air
kehidupan (air mani), sehingga menurunkan populasi penduduk dunia. Musabab
pasangan gay jelas tidak bisa memiliki keturunan dengan orientasi seks mereka
yang seperti itu. Hingga pada akhirnya manusia pun bakal punah akibat ulah
mereka. Selain itu, perilaku gay juga bisa menimbulkan penyakit kesehatan
seperti sipilis, kencing nanah, HIV/AIDS. Penyakit sosial, penyakit akal,
penyakit jiwa dan mental, lemahnya iman serta yang lebih parah lagi dimurkai
oleh Allah SWT. Na’udzubillahi min dzalik!
cdn.tmpo.co
Gay Bukan Genetis
Dulu publik sempat dihebohkan oleh salah satu penelitian yang
menyebutkan bahwa gay bukanlah perilaku menyimpang, melainkan karena faktor
genetis semata yang telah dibawanya semenjak lahir. Namun, belakangan teori itu
keliru, dan bahkan penemunya merupakan seorang gay jua. Bagaimanapun juga, gay
merupakan bentuk penyimpangan dalam hal orientasi seksual. Jadi gay bukanlah
kodrati, melainkan hanya propaganda mereka saja yang tengah gencar-gencarnya
berupaya meraih simpati publik dan eksistensi (pengakuan) atas keberadaan
mereka.
Selain itu, menurut saya, gay adalah gaya hidup yang salah kaprah,
yang dimunculkan di lingkungan yang berhaluan liberalisme (serba bebas).
Walhasil, yang dirugikan dari tindakan tercela ini ialah banyaknya perempuan
yang tidak mendapatkan jatah suami-suami mereka. Reproduksi dan regenerasi pun
menjadi mandek! Maka daripada itu, Islam mengharamkan perilaku gay ini
karena dapat mengancam kestabilan regenerasi kehidupan di dunia.
fdila.files.wordpress.com |
Solusi Agar Terhindar Dari Zina
Solusi jitu untuk menghindari perbuatan zina terlebih-lebih gay
ialah menikah. Dengan menikah kita dapat menghindari zina mata, zina tangan
terlebih lagi penyimpangan seksual seperti gay. Apalagi, menikah adalah suatu
cara yang halal dan sah oleh agama untuk menyalurkan hasrat manusiawi kita
sebagai manusia. Lagipun sudah menjadi fitrah di muka bumi ini, bahwa Allah SWT
telah mencipatkan lelaki dan perempuan berpasang-pasangan sebagaimana Adam dan
Hawa yang pertama kali diciptakan-Nya.
“Dan
orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap isteri-isteri mereka
atau budak yang mereka miliki. Maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada
tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu. Maka mereka itulah orang-orang
yang melampaui batas. “ (QS. AL-Mukminun: 5-7)
Selain itu, dengan cara menjaga bacaan, tontonan dan pergaulan
anak-anak oleh para orangtua mereka. Tidak mencoba-coba gaya hidup sesat ini
juga dapat menjadi jurus jitu, agar terhindar dari zina dan perilaku menyimpang
gay. Last but not least, semoga kita tidak termasuk kedalam golongan gay
yang dimurkai oleh Allah SWT. Dan, semoga mereka yang tersesat segera berpaling
dan bertaubat kepada Allah SWT. Sungguh Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
serta Sang Maha Penerima taubat. Mari berlaku positif dalam kehidupan
sehari-hari! Mari kembali ke sunnatullah!
mandhut.files.wordpress.com |
Segi Positif Film Negeri Van Oranje
Tentu tidak baik dan fair jika saya hanya mengutarakan cacat
cela yang ada dalam film tersebut. Saya sebagai seorang penonton sekaligus
‘pembaca’ juga wajib menyampaikan apa yang semestinya patut untuk diapresiasi
dari film ini. Adapun hal yang patut untuk diancungi jempol dari film berjudul
Negeri Van Oranje ini ialah ia memberikan pesan, tentang bagaimana seharusnya
setiap sahabat itu bersikap. Yaitu saling mendukung satu sama lain, saling
menguatkan satu sama lain, dan saling menerima kelemahan masing-masing sahabat.
Saya pribadi mengagumi sosok Wicak (diperankan oleh Abimana Aryasatya), yang
digambarkan sebagai seorang yang tenang dan pendiam, namun ternyata sangat
perhatian kepada sahabat dan lingkungan sekitar.
Alur cerita film ini juga termasuk kedalam jenis alur maju mundur.
Tetapi termasuk jenis alur yang sukar sekali untuk ditebak setiap adegannya.
Salah satunya seperti saya sempat terkecoh bahwa Banjar-lah yang gay. Hal itu
berdasarkan salah satu adegan Banjar yang hendak masuk ke salah satu toko seks
di Belanda. Menurut saya, sang sutradara Endri Pelita juga sangat apik dalam
memberikan suatu tanda-tanda, hanya saja saya yang tidak berhasil menangkapnya.
Seperti saat Gery buru-buru pergi dengan teman lelakinya dan mengatakan pada
sahabatnya tengah ada meeting. Serta kala Wicak mengatakan kepada Lintang,
“Cukup satu momen untuk mengingat semuanya”. Kalau saja saya sadar dengan
kode-kode ini, pasti kedepannya saya lebih mudah menebak jalan ceritanya dan
siapa sebenarnya yang homo. Hahaha.
Beruntungnya lagi adegan gay yang ada pun hanya satu scene,
saat Gery hendak berciuman dengan pasangan lelakinya. Itupun tidak sampai
berciuman karena duluan diketahui oleh Lintang. Saya mengapresiasi langkah sang
sutradara itu, karena masih mempertimbangkan pakem-pakem agama dan sosial yang
berkembang ditengah masyarakat kita. Mungkin juga adegan itu menjadi
setengah-setengah lantaran Chicco yang risih memerankan sosok gay yang hendak
berciuman. Hahaha. Tapi saya salut dengan totalitas peran yang dimainkan oleh
Chicco. Selain itu, citra Islam saat mendengar pengakuan Gery sebagai gay juga
sempat diwakilkan oleh gesture Daus (diperankan oleh Ge Pamungkas), yang
sedikit-banyak berat menerimanya. Menurut saya simbol Daus ini cukup mewakili
bagaimana seorang muslim seharusnya menyikapi perilaku gay. Oh ya, satu lagi, setting
tempatnya yang unik dan penuh warna-warni itu juga menjadi daya tarik
tersendiri untuk memanjakan mata para penontonnya. [Sekian]
“Ya
Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Mu dari keburukan pendengaranku, dan
dari keburukan penglihatanku, dan dari keburukan lidahku, dan dari keburukan
hatiku, dan dari keburukan kemaluanku” –HR. Tarmizi dan Nasa’i
Komentar
Posting Komentar