ZAKIR NAIK: TOKOH IDOLAKU
yt3.ggpht.com |
Jika ada tokoh idola saya setelah Nabi Muhammad SAW itu adalah
Zakir Abdul Karim Naik, atau yang lebih dikenal dengan sebutan dr. Zakir Naik. Beliau
lahir di India 18 Oktober 1965. Terlahir sebagai seorang muslim, beliau yang notabene
merupakan dokter bedah akhirnya memutuskan untuk hijrah menjadi seorang da’i,
mengikuti idolanya Ahmed Deedat.
Naik
mengatakan ia terinspirasi oleh Ahmed Deedat yang telah aktif di bidang dakwah
selama lebih dari 40 tahun. Menurut Naik, tujuannya adalah “berkonsentrasi pada
remaja Muslim berpendidikan yang mulai meragukan agamanya sendiri dan merasa
agamanya telah kuno (id.wikipedia.org)”.
Ya, sudah menjadi tugas setiap muslim untuk menghilangkan keraguan
terhadap dinul Islam, dan kesalahpahaman tentangnya. Sebagai yang kerap
digembar-gemborkan media barat yang anti-Islam. Terutama pasca tragedi 9/11 (nine
eleven) yang penuh propaganda itu, dan memang digunakan sebagai alibi untuk
menyerang negara-negara Islam seperti Afghanistan, Irak dan sebagainya. Saya
pribadi kerap menggunakan waktu luang saya untuk melihat kembali video-video
beliau, guna semakin meneguhkan kembali keyakinan saya terhadap Islam. Allahumma
tsabit aqdamana wan surna ‘alal qaumil kafirin (Ya Allah, ya Tuhanku
tetapkanlah langkah kami dalam Islam, dan lindungilah kami dari kejahatan
orang-orang kafir!).
Sebagai seorang pembicara umum dan penceramah kaliber internasional,
beliau sukses mengajak ribuan orang untuk memeluk agama Islam, yang pada mulanya
memiliki keragu-raguan (doubtfull) dalam beragama. Kini, Zakir Naik menjadi
panutan muslim dunia tentang bagaimana caranya untuk meyakinkan orang-orang memeluk
agama Islam, mengajak mereka kepada kebenaran, dan menepis tudingan-tudingan
miring yang selama ini beredar. Seperti isu Islam itu teroris, radikalis, tidak
berpihak kepada perempuan, dan berbagai macam tuduhan sesat Lainnya. Beliau
berhasil menjawab segala permasalahan itu dengan baik dan memuaskan. Serta dilengkapi
dengan dalil-dalil seperti nash (Ayat Al-Qur’an dan Hadist Nabi). Saya
tersenyum-senyum sendiri dan bangga jika melihat video-video beliau. Ternyata
Islam juga punya orang hebat seperti itu!
Tak hanya itu, beliau juga produktif dalam menulis buku-buku
bertemakan Islam dan perbandingan agama (Comparative Religion Studies).
Ya, beliau memang expert di bidang itu, dan telah banyak menghabiskan
waktunya untuk mempelajari agama-agama lain. Padahal, secara profesi beliau
tercatat sebagai seorang dokter medis (Bachelor of Medicine and Surgery)
dari Maharashtra. Hal ini sangat luar biasa bagi saya, karena beliau telah mematahkan
pendapat yang menyatakan bahwa berdakwah itu hanyalah tugas para santri. Tidak!
Dakwah (Menyeru/Memanggil –bahasa Arab) ternyata bisa dilakukan oleh siapapun bagi
mereka yang mengaku dirinya muslim.
Ia
menyatakan bahwa tujuannya ialah untuk berbicara mengenai Islam kepada
non-muslim, dan mengklarifikasikan segala macam kesalahpahaman tentang agama
Islam itu sendiri Terutama labelling “terorisme” dan “radikalisme”. Ia
juga sebagai pembicara mengenai agama Islam sebagai agama yang sesuai secara
fakta, ialah agama yang masuk akal dan cocok dengan ilmu sains modern untuk
bisa meyakinkan non-muslim tentang kebenaran agama tersebut (id.wikipedia.org).
Baru-baru ini beliau telah melakukan beberapa safari dakwah seperti
ke Jepang, Malaysia juga ke Indonesia tepatnya di Bandung, Jawa Barat. Sayang,
di Indonesia kehadirannya kurang diekspos media dan dihargai, dengan alasan
merusak keberagaman yang ada. Padahal menurut saya, ceramahnya berusaha untuk
mencerdaskan setiap orang dalam beragama. Memang bagi sebagian orang seperti jurnalis
Sushi Das misalnya mengatakan, “Zakir Naik memuji superioritas moral dan
spriritual Islam, dan mencerca kepercayaan lain dan bangsa Barat secara umum.
Mendorong jiwa keterpisahan dan memperkuat pemisahan”. Ataupun seperti seorang anggota
parlemen Cardiff (Britania Raya), Wales Davies yang menyebut Zakir Naik sebagai
“Penjual Kebencian”. Namun, menurut pemikiran saya Zakir Naik tidak pernah
memperkuat pemisahan (dikotomi) apalagi menjual kebencian. Menurut saya apa
yang disampaikan oleh dr. Zakir adalah real (kenyataan) dan penuh dengan
ilmu pengetahuan.
Beliau pula mendirikan Peace TV yang berisikan
ceramah-ceramah beliau di sejumlah negara, lengkap dengan sesi tanya jawab
hingga debatnya. Ceramah yang beliau sampaikan biasanya berkutat seputar “Islam
dan Ilmu Pengetahuan Modern”, “Islam dan Kristen”, serta “Islam dan
Sekularisme”. Di Indonesia sendiri, Youtube mungkin dapat menjadi
saluran untuk menuntaskan rasa penasaran kita tentang siapa sebenarnya dr.
Zakir Naik. Cukup dengan mengetikkan kata kunci seperti ceramah dr zakir naik,
zakir naik, dan sebagainya, maka ratusan entri ceramahnya pun bakal keluar
lengkap. Makjleb! Alhamdulillah, terimakasih juga kepada Youtube yang
tidak menghapus video-video beliau.
Kini, beliau telah memiliki dua orang anak yang beranjak remaja.
Yang sulung bernama Fariq Naik (laki-laki), sedangkan si bungsu bernama Rusyda
Naik (Perempuan). Alhamdulillah, mereka turut mewarisi bakat hebat Ayahnya
dalam berdakwah di hadapan umum. Sayang seribu sayang, negaranya sendiri India
tidak mengakui Zakir Naik sebagai warga negaranya, karena dituduh memecah belah
persatuan lewat ceramah-ceramahnya itu. Sebagaimana kita ketahui bersama, mayoritas
masyarakat India memeluk agama Hindu dan selebihnya adalah Islam. Lelaki cerdas
itu pun didepak keluar dari negara kelahirannya sendiri.
Tapi tak mengapa, ada Allah yang sayang padanya, beliau pun
dinaturalisasi menjadi warga negara Arab Saudi. Sebelumnya pun beliau telah
mendapatkan Penghargaan Internasional dari Raja Faisal atas pelayanannya terhadap
kemajuan agama Islam. Uniknya ia tetap mengaku sebagai I’m Hindi, but I’m
Moslem! (Saya orang India, tapi saya muslim!).
Dalam
terbitan 22 Februari 2009, Indian Express membuat daftar “100 Orang
India Terkuat 2009” diantara satu miliar penduduk India, Zakir Naik masuk
peringkat 82. Dalam daftar khusus “10 Guru Spiritual Terbaik India”, Zakir Naik
ada di peringkat 3, setelah Baba Ramdev dan Sri Ravi Shankar, menjadi
satu-satunya muslim di daftar ini (id.wikipedia.org).
Faman ya’mal mitsqaala dzarrah khairan yarah, wa man ya’mal
mitsqaala dzarratin syarran yarah. (Barangsiapa
yang melakukan kebaikan sekecil biji dzarrah, maka ia akan melihat
pahalanya, dan siapa yang melakukan keburukan sekecil biji dzarrah,
niscaya ia juga akan melihat dampak buruknya) (QS. Azzalzalah: 7-8).
Komentar
Posting Komentar