HATI-HATI JADI KORBAN WANNACRY
Seperti yang
nampak pada film-film, menjadi seorang hacker di zaman digital ini merupakan
suatu hal yang keren. Namun, barang tentu tidak ada seorangpun yang senang
mendapatkan serangan hacker. Sama halnya dengan kehadiran teroris baru yang
amat menakutkan bagi netizen di dunia maya ini. Namanya ialah virus Ransomware
Wanna Cry tipe 2 atau versi terbaru. Disebut sebagai teroris baru adalah karena
serangan siber Wanna Cry ini bersifat menjalar dan masif serta menyerang
Critical Resource (sumber daya sangat penting). Sehingga membuat interaksi para
netizen di dunia maya terganggu.
Ransomware adalah
sebuah jenis malicious software atau malware, yang menyerang komputer korban
dengan cara mengunci komputer korban atau mengenkripsi semua file yang ada.
Sehingga tida bisa diakses kembali. Serta hanya membiarkan korban memiliki 2
file saja. File tersebut yakni instruksi tentang apa yang harus dilakukan
selanjutnya, dan program Wanna Decryptor, nama lain dari virus Wanna Cry. Jika
ingin data-data yang ada didalam komputer selamat, si pembuat virus atau yang
dikenal dengan “Pialang Bayangan” akan meminta tebusan uang tunai berbentuk
bitcoin. Jika transfer berhasil, maka virus pun akan hilang dengan sendirinya.
Namun, hal ini tidak dapat dipastikan. Komputer biasanya terinfeksi saat
pengguna membuka tautan atau lampiran email dari pesan email berbahaya. Dikenal
dengan email phising. Pesan sering dikirim lewat akun email yang disamarkan.
Tujuannya agar terlihat seperti berasal dari entitas yang dikenal atau dapat
dipercaya. Hacker juga dapat menanam Malware di situs web.
Perlu
diketahui, bahwa virus Wanna Cry hanya menyerang komputer yang menjalankan
Microsoft Windows versi 2010 ke bawah dan sebelumnya, dan memiliki kelemahan
terkait fungsi SMB (Server Message Block), yang dijalankan di komputer
tersebut. Diperkirakan Ransomware jenis ini bakal menimbulkan banyak korban.
Terbukti, serangan Wanna Cry sudah memakan banyak korban ke berbagai negara
seperti Amerika Serikat, Inggris, Spanyol, Italia, Tiongkok, Rusia, Taiwan, dan
Ukraina. Dimana 3 negara terakhir menerima dampak paling buruk. Sedangkan, dua
rumah sakit di Indonesia yang sudah terinfeksi virus ini adalah sistem IT RS
Kanker Dharmais, dan RS Harapan Kita. Akibatnya,
negara-negara di seluruh dunia sedang berusaha menangkal virus jahat ini.
Terutama di instansi-instansi penting seperti pemerintahan, rumah sakit dan
sebagainya. Musabab sangat berbahaya bagi data yang ada. Oleh karena itu, di
Indonesia, Kominfo dan para ahli, serta pihak-pihak terkait bersatu untuk
melakukan serangkaian tindakan pencegahan, dan juga penanganan apabila terjadi
hal yang tidak diinginkan ini.
Bagaimana Cara
Menanganinya
Virus Wanna Cry
sebenarnya lahir dari tool senjata siber Dinas Intel Amerika Serikat, NSA, yang
dicuri dan dibocorkan grup hacker bernama Shadow Broker. Dan, untuk
mengantisipasi serangan virus Wanna Cry, Indonesia Security Incident Response
Team on Internet Infrastructure (ID-SIRTII) merilis tips pencegahan infeksi
Ransomware, dua diantaranya ialah: 1) Putuskan koneksi jaringan internet dengan
mencabut kabel LAN (Local Area Network) dan atau matikan koneksi WI-FI, 2)
Apabila ada kesulitan dan membutuhkan bantuan dan langkah teknis detail,
silahkan hubungi nomor telepon 021 31925551, 021 31935556 (Nomor ID-SIRTII).
Atau kiat-kiat lainnya seperti: 1) Jangan percaya dengan iklan yang muncul pada
halaman web, 2) Gunakan anti virus, 3) Install update. Semoga tulisan ini
bermanfaat agar kita tidak menjadi korban Wanna Cry selanjutnya.
Komentar
Posting Komentar