PENGAJAR TEGAR ITU BERNAMA ANITA SYAFITRI


“Mendidik adalah tugas orang yang terdidik”
Tersebutlah seorang wanita bernama Anita Syafitri. Alumnus Departemen Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, yang juga seorang pengajar muda angkatan ke XII di Indonesia Mengajar. Ya, saya pribadi lebih mengenalnya sebagai seorang pengajar muda. Bukan karena saya pernah bertemu atau berpas-pasan dengannya, melainkan saya tertarik dengan setiap status dan foto-foto kegiatannya mengajar yang ia share di wall facebook. Di wall facebook-nya, ia banyak bercerita tentang kesehariannya mengajar di SDN Loklahung, yang terdapat di Pegunungan Meratus, Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.  
Seperti ceritanya saat pelatihan survival di salah satu hutan yang terdapat di Bandung. Disana ia bercerita tentang semua tim survival yang meminum air mentah, sehingga harus bolak-balik ke WC. Hahaha. Ataupun potret-potret jenaka anak-anak Desa Loklahung yang masih lugu, polos atau sedang nakal-nakalnya. Seperti potret mereka sedang berburu tupai dan menyusuri sungai. Ada juga potret saat anak-anak Dayak tersebut sedang bermain air di Rampah Hima. Tak ketinggalann foto Anita saat sedang bersama murid-muridnya atau saat sedang bersama warga setempat mamutik banih.
Ya, setiap anak di desa pasti mendamba sosok guru seperti Anita, yang datang dari kota, dan dengan ikhlas mengajar mereka. Bukti kecintaan murid-murid tersebut pernah terlukiskan lewat secarik kertas yang berbunyi:
Untuk Ibu Anita Sapitri
Ibu kau adalah orang yang baik.
Suatu saat ibu pasti akan mendapatkan jodoh yang seperti ibu juga.
Kami berdo’a agar ibu diberi kesehatan dan kasih sayang oleh orang yang ibu cintai.        Tuhan akan mengabulkan permintaan kami.
Hormat kami, Mirna dan Pita
Love yuo
Terimakasih atas Bimbinganmu
Yee....... Selamat Pagi.
Anita dan pengajar muda lainnya mengajar bukan karena uang ataupun jabatan. Tetapi karena ingin ikut ambil bagian dalam mengakhiri kesenjangan pendidikan yang masih terdapat di daerah-daerah Indonesia. Oleh karena itu, saya merasa bangga juga dengan Program Indonesia Mengajar yang digagas oleh Pak Anies Rasyid Baswedan, yang memang harus terus dipertahankan keberadaannya. Karena program ini baik secara langsung maupun tidak langsung mendidik kita bangsa Indonesia untuk peka terhadap isu-isu sosial. Salah satunya ya pendidikan. Project ini juga sekaligus memupuk rasa tanggung jawab di kalangan pemuda-pemudi kita, bahwa masa depan bangsa ini terletak di tangan dan aksi-aksi nyata mereka. The future lies with the young!
Saya pribadi merasa bangga dengan pengajar muda seperti Anita Syafitri, yang menyadarkan kita semua, bahwa sejatinya setiap anak memiliki potensi dan kepintaran. Hanya saja mereka perlu diberikan tempat dan ruang, serta pengajar untuk terus mendorong dan mengembangkan bakat-bakat tersembunyi mereka. Untuk itu, harus ada yang mau turun gunung, dan ikut membangun bangsa dengan mengajar anak-anak di desa. Ditengah situasi dan kondisi serta fasilitas mengajar yang serba kekurangan itu, Anita dan relawan Indonesia Mengajar lainnya tetap tegar berjuang. Tak peduli sekalipun ia seorang yang bergender perempuan ataupun terbiasa hidup berkecukupan di kota. Salut! Salam saya buat anak-anak di sana, Mbak Anita Syafitri. Semoga mereka terus semangat berjuang untuk mendapatkan hak mereka atas pendidikan yang lebih baik. “Bermimpilah! Karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu” –Arai dalam sekuel Laskar Pelangi 2, Edensor.
Ada baiknya, tulisan tentang Anita Syafitri ini juga ditutup dengan salah satu tulisannya yang berbunyi:
Tak Mengapa jika orang lain mencoba menghujatmu.
Tak mengapa jika orang lain melemahkanmu.
Tak mengapa pula jika kau patahkan kakiku atau tanganku.
Tapi kau takkan bisa mematahkan hati dan pikiranku.
Tetaplah melangkah di jalan kebaikan walau seluruh dunia meninggalkanmu.
Tetaplah tersenyum walau seluruh dunia akan memalingkan wajahnya darimu.

Karena Allah tak akan meninggalkanmu.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer