PUASA BULAN OBRAL PAHALA
Taqwa
Taqwa
secara definisi dapat diartikan sebagai rasa takut akan Allah Subhanallahu Wa
Ta’ala. Yang secara harfiahnya dapat diartikan sebagai usaha untuk mengerjakan
apa yang telah diperintahkan-Nya dan berusaha menjauhi segala yang telah
dilarang-Nya. Maka taqwa telah mendapatkan bentuk-bentuk perwujudannya. Sejatinya
taqwa telah ada sedari awal penghidupan manusia di bumi ini. Ketika seorang
bayi lahir ke dunia, maka ia berada dalam keadaan fitrah yang otomatis
menjadikannya bertaqwa kepada Allah. Namun seiring berjalannya waktu, hamba
Allah yang menjalani kehidupannya di muka bumi ini mulai mendapatkan banyak
corak dan ragam warna hidupnya. Ada yang berusaha tetap putih ada yang
tenggelam dalam cat hitam yang penuh akan
dosa. Dan ada pula yang berwarna-warni, amal ibadah jalan, maksiat pun
tidak ditinggalkan. Padahal, sedari dulu kita telah berjanji kepada Allah bahwa
amantu billah dan mengerjakan apa-apa
yang diperintahkan-Nya serta meninggalkan apa-apa yang dilarang oleh-Nya.
Mungkin kita telah lupa. Oleh
karena itu, momentum shalat berjama’ah ataupun shalat jum’at yang diawali oleh
khutbah, menyadarkan kita bahwa taqwa harus terus dipelihara agar ia tumbuh
dengan baik. Taqwa harus terus disirami di setiap minggunya.
Puasa Obral Pahala
Ibarat
menunggu kedatangan tamu agung, misalnya presiden. Maka daerah-daerah yang
mendapat kunjungan tersebut mendadak bersih-bersih, jalan-jalan dibaguskan dan
bendera ataupun umbul-umbul yang menampakkan keagungan tamu tersebut pun
dikibarkan. Padahal itu baru manusia. Lantas, kini kita juga tengah menyambut tamu agung yang lain, yang hanya datang
setahun sekali. Namun kedatangannya membawa banyak bentuk-bentuk ibadah yang
mendatangkan pahala. Oleh karena itu, wajar saja jika puasa diibaratkan bulan
obralnya pahala. Bahkan,
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa di Bulan Ramadhan mengharapkan
pengampunan, maka akan dihapuskan dosa-dosa kecilnya”. Subhanallah!
Maka
janganlah kita menyia-nyiakannya. Ibarat tamu agung yang sedang shalat disamping
kita dan tidak kita sadari keberadaannya. Dan baru menyadarinya ketika muncul
di berita-berita, lalu kita pun turut menyesalinya. Begitu pula, ketika bulan
pembakar dosa tiba, siapkanlah fisikmu, siapkanlah mentalmu, juga siapkanlah
sebagian rezekimu untuk berbagi kepada mereka yang kurang mampu. Siapa
yang menyangka, bulan suci ini mulai memberikan berkahnya di saat sahur
menjelang. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Sahurlah! Sebab di dalam sahur itu ada
keberkahan”. Ya, berkah berupa kekuatan fisik untuk sanggup menjalankan puasa
di siang harinya, menguatkan mental, serta yang terpenting berkumpul dan sahur
bersama keluarga tercinta, yang mungkin pagi hingga petang nantinya sulit untuk
berjumpa. Wallahu’alam bish shawab. Marhaban ya ramadhan. Mari kita tingkatkan ketaqwaan kita di bulan
nan mulia ini. Amin.
Komentar
Posting Komentar