TV PUN MENDADAK ‘ALIM
Sebentar lagi
Ramadhan tiba, dan tv-tv kita pun mendadak jadi ‘alim dengan menyajikan
program-program Islami. Semisal program-program menjelang berbuka ataupun sahur
yang diselingi kuis-kuis. Para pemirsa pun dimanjakan dengan kisah-kisah lucu
atau kisah-kisah yang penuh dengan pesan moral. Perasaan pemirsa di bulan mulia
itu dibuat campur aduk, ditambah lagi dengan tayangan iklan sirup legend
“Marjan”. Hahaha. Saya pribadi tidak mau terlalu sinis dalam menanggapi
fenomena ini. saya pikir ini adalah cara baru dalam memanfaatkan media untuk
menyemarakkan Bulan Ramadhan. Jadi, bisa lewat kultum dan lainnya. Yang pasti
didalamnya wajib memuat pesan-pesan dakwah. Metode semacam ini saya pikir cukup
efektif dalam misi menyebarkan perintah dan larangan Tuhan. Apalagi, semisal
acara kultum yang biasanya mengundang da’i kondang atau ustadz yang memang
berbobot di bidangnya. Selain itu, saya sangat senang jika puasa nanti, program-program
acara seperti “Hafidz Indonesia” ikut ditayangkan kembali. Tentu hampir setiap
orang setuju, tayangan semacam ini mampu melecutkan semangat kita, terkhusus
umat Islam untuk ikut menjaga kemurnian al-Qur’an dengan cara menghafalnya. Subhanallah!
Dibalik semua
itu, saya juga memahami, bahwa barang tentu pihak televisi dalam hal
menyuguhkan program-program tersebut karena mempertimbangkan rating, share
dan iklan yang bermuara pada meningkatnya pemasukan. Namun, pihak televisi
tidak hanya memanfaatkan fenomena bulan suci ini sebagai ajang jualan semata.
Secara tidak langsung pihak televisi telah ikut mempublikasikan pesan-pesan
‘perdamaian dan spriritualitas’ Islam selama sebulan penuh dan insya Allah
tersebarkan secara merata. Biasanya jam tayang utama atau lebih keren dengan
sebutan Prime Time adalah sebelum maghrib menjelang berbuka puasa, dan
saat sahur hingga waktu shalat subuh, sekitar pukul 02.00-05.00 wib. Berikut
beberapa program acara yang sempat fenomenal di Bulan Ramadhan: 1) Seribu Satu
Mesjid di Global TV, 2) Akademi Sahur Indonesia (AKSI) Junior di Indosiar, 3)
Mozaik Ramadhan dan Berita Islami Masa Kini baik di TransTV maupun Trans7, 4)
Da’i Muda Indonesia di MNC TV, 5) Hafidz Indonesia di RCTI, 6) Para Pencari
Tuhan di SCTV, 7) Travelling Islam , 8) dan Kultum-kultum menjelang berbuka
yang dinilai positif dalam menemani ibadah puasa kita.
Tema-tema
Menjelang Puasa
Dapat dikata,
Bulan Ramadhan tidak hanya spesial bagi umat muslim yang melaksanakannya, tapi
juga tak luput tv-tv nasional kita yang tiba-tiba merubah haluan acaranya.
Berikut 8 tema fenomenal yang kerap diangkat televisi menjelang hingga sampai
puasa berakhir, diantaranya: 1) Acara Sahur, yang bahkan ikut dimeriahkan oleh
artis beragama non-Islam, 2) Ulasan Islami, 3) Kompetisi Islam, 4) Masak-masak,
5) Kultum menjelang maghrib, 6) Sinetron Islami, 7) Musik religi, 8) Iklan
produk makanan yang bersanding dengan adzan Maghrib. Sala satu iklan yang
paling legend adalah iklan sirup “Marjan” yang tayang sampai berepisode bak sinetron.
Hehehe. 9) dan berita khas puasa seperti liputan khusus mudik, ziarah ke makam
oleh para artis, artis hijrah.
Infotainment di
Bulan Puasa Dihapuskan Saja!
Malah jika
boleh, di bulan yang suci ini program acara semacam infotainment atau gosip
seputar selebritis dihapuskan saja! Apalagi jika gosip tersebut memuat hal-hal
yang berbau ghibah (menceritakan keburukan-keburukan orang lain). Seperti
mengungkap aib dan privasi seseorang artis, menayangkan konflik perceraian
artis, perebutan hak asuh, mengandung muatan seksual dan kekerasan secara tidak
langsung dalam setiap tayangannya. Tentu hal-hal demikian ini tidak elok lah
jika ikut ditayangkan pada Bulan Ramadhan. Untuk itu, masyarakat terutama
muslim kita himbau untuk selektif dalam memilih acara-acara tv di bulan
Ramadhan.
Nilai Hiburan
Masih Lebih Dominan
Juga tak dapat
dipungkiri, bahwa nilai-nilai hiburan seperti komedi lebih dominan ketimbang
unsur-unsur religius. Tapi, hal tersebut dapat saya pahami sebagai cara agar
pemirsa tidak bosan dengan muatan acara yang disajikan. Unsur-unsur religius
yang lebih dominan tanpa adanya selingan, hanya akan menciptakan suatu tontonan
yang amat-sangat monoton untuk dikonsumsi. Lagipula, tv tetap kembali kepada
hakikatnya sebagai sebuah media hiburan (only to entertain). Alhasil,
kita semua berharap, semoga tayangan-tayangan Ramadhan nantinya dapat
memberikan pencerahan dan mengajak pemirsa muslim untuk lebih dekat kepada
Allah SWT. Selain itu, semoga tayangan-tayangan Ramadhantaiment, yang
menghadirkan tayangan religi yang mendidik dan program dialog yang menyejukkan
ini dijadikan role model sebagai contoh tayangan yang baik untuk
dikonsumsi bersama keluarga.
Komentar
Posting Komentar