JUST GO TO HEEL O DIL


Hanya karena namamu terpampang di papan nama sebuah TK, Aku jadi terus mengingatmu. Hanya karena namamu ada di judul sebuah buku, Aku jadi sulit melupakanmu. Padahal kau sudah berlaki, dan sebentar lagi punya momongan dari benih yang ia tanam ke liangmu.
Padahal semua tentangmu telah kuhapskan. Nomor handphonemu, WA-mu, Line-mu, messengermu, email-mu sampai instagram-mu. Tapi melupakanmu bukanlah hal yang mudah. Musabab engkau manusia, dan bukan seperangkat aplikasi media penghubung yang mudah dihapuskan. Engkau, terlalu sulit ‘tuk dilupakan. So, just go to hell, o dil (pergilah ke neraka, o sayangku!).
***
LEBIH BERHARGA
Kau itu lebih berharga dari 100 keping koin emas, sebab engkau bagiku boneka kaca yang berkilau seperti kaca. Adapun yang tersegel dari dirimu hanyalah irama cinta, yang bersemayam dalam kelopak matamu nan lentik dan bibirmu yang delima. Sayang, padahal siapapun yang melihatmu bakal mendadak jadi penyair cinta. Kau buta, kau tuli, kau bisu dalam hal peka dan rasa.
***
PEDANG
Sebuah pedang takkan pernah memperdulikan lawan ataupun kawan. Dia hanya akan menebas daging dan memuncratkan darah segar. Sama seperti halnya takhta dan harta serta nama besar, yang hanya akan diperebutkan oleh adik-kakak. Tak peduli zaman itu kerajaan atau zaman paling modern sekalipun.
***
PERANG
 Perang hanya akan menyisakan luka benci dan ratapan para janda, serta tangisan merengek dari yatim piatu, yang ditinggal bapak ibunya sebagai korban keganasan perang. Perang hanya akan menyisakan bau hangus terbakar dari badan-badan manusia tak berdosa, dan bergelimpangannya mayat-mayat.

Kejinya tebasan perang, riuh berisiknya rentetan mitraliur, bedebamnya suara bom ranjau meledak, serta congkak dan serakahnya mereka yang bernafsu untuk berkuasa, hanya akan menyisakan perang yang berakhir dengan tangis dan sedih tak berkesudahan. Mau sampai kapan?   

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer