Langsung ke konten utama
MUTIARA HIKMAH (Bagian 2)
Aku tidak pernah marah padamu. Aku hanya kurang suka dengan sikapmu; yang hanya
datang ketika kau butuh, lalu kau pergi sembari kau acuh. Masalahnya, aku cinta
sama kamu. Kalau aku tidak cinta, mana mungkin aku melakukan semua ini. laki-laki
itu sama seperti perempuan, ia butuh kepastian. Jika tidak cinta, katakan saja tidak.
Bukan malah digantung dan ngeloyor pergi.
Saat aku pulang ke desa. Perekonomian keluarga sedang jatuh-jatuhnya. Bapak
termenung, ibu menggerutu dan aku meringis sebab telah sarjana. Sedangkan, mencari
kerja di zaman edan seperti ini tidak mudah. Setidaknya, engkau harus punya 3 hal,
yakni: Modal, Kegigihan dan Link. Aku punya modal dan kegigihan, tapi tidak punya
link = sama saja! Tapi aku tak boleh berhenti melangkah. Pijakan kakiku haram terus
berada disini. Sebab aku tak pernah tahu kapan waktu mendulang emas atau kapan waktu
menjadikanku abu. Aku hanya perlu berusaha, sebab aku masih punya satu hal lagi
yang mampu mengalahkan modal dan link, yakni: Kegigihan.
Tak peduli seberapa padat jadwal Anda. Bila Anda mau berusaha sekuat tenaga,
maka pasti Anda akan mampu bersua dengan keluarga tercinta.
Untuk berhasil kau hanya perlu berperilaku baik, punya inisiatif, mendahulukan
rasa dan logika bukan emosi, terus mengevaluasi diri, rajin dan giat, dan melakukan
segala sesuatunya secara bertahap. Insya Allah engkau ‘kan dapat.
Uang dan kekayaan bukanlah ukuran sebuah kebahagiaan. Uang dan kekayaan memang
mampu membeli segalanya, tapi tidak kebahagiaan. Sebab kebahagiaan itu datang dari
hati dan rasa, bukan logika.
Semakin tinggi bendera dipancangkan, semakin kencang pula angin di atas sana
mengombang-ambingkannya. Begitupula manusia. Semakin tinggi pangkat dan kedudukannya,
maka akan semakin berat pula tanggungjawab yang bakal dihadapinya.
Komentar
Posting Komentar