RENUNGKAN
Kapan terakhir kali kau shalat, Boy? Kapan terakhir kali kau baca
al-Qur’an? Ada kira-kira sebulan kau sudah meninggalkan keduanya? Barang
sebulan, dua bulan, setahun atau sudah lama tak kau lakukan? Terlalu kalau
begitu kau, Boy.
Tak rindukah kau dengan Rasul, Boy? Rindu untuk berjumpa dengannya
kelak. Sudah kelukah hatimu itu, Boy atau sudah mengeras barangkali?. Terlalu
kalau begitu kau, Boy. Padahal sahabat nabi dulu tersedu-sedu saat mendapat
tanda-tanda ajal beliau telah tiba. Padahal kau tahu, Boy? Hanya umatnya yang dipikirkan
Baginda Rasul saat ajal menjemputnya. “Ummatku, ummatku, ummatku,” kata Baginda
Rasul di akhir hanyatnya.
Atau barangkali kau begitu cinta dunia, hingga tak kau hiraukan
akhirat yang kau anggap takhayul, mitos dan cuma candu. Terlalu kalau begitu
kau, Boy. Aku sebagai sahabatmu hanya mengingatkan kau, Boy. Barangkali kau
lupa atau khilaf ditengah kesibukanmu. Jujur, aku sebagai sahabat takut, Boy,
kalau di akhirat nanti aku ditanya malaikat, kenapa tak kau ingatkan sahabatmu
untuk menyembahku, mengapa kau hanya memerdulikan dirimu saja? Aku takut, Boy, jika
memang demikian adanya.
Jangan sampai kau menyesal, Boy, saat malaikat Izrail telah mengetuk
pintu rumahmu dan memisahkanmu dari gemerlap dan angkuhnya dunia. Bertobatlah kau,
Boy agar kau kelak jua mendapatkan syafa’atnya. Amin. Amin Ya Rabbal ‘alamin.....
***
Karena
manusia tidak lagi mengerti untuk apa ia diciptaakan
Manusia
diciptakan untuk menjadi pemimpin di muka bumi
Dengan
akal yang dimilikinya, juga nafsu yang diembannya
Menjadikannya
lebih mulia dari malaikat
Atau
lebih hina dari binatang
Manusia
telah lupa bahwa ia diciptakan-Nya
Dalam
sebagus-bagus bentuk dan gratis
Manusia
telah lupa
Bahwa
ia merupakan satu kesatuan sosial
Yang
tak bisa dipisahkan
Atas
ego individualistis
Untuk
saling mengingatkan
Dalama
kebaikan
dan
kesabaran
Manusia
telah lupa
Bahwa
amal dan perbuatannya
Akan
dicatat
Dan
diperhitungkan-Nya
Kelak
Manusia
telah lupa
Semua
itu...
Oleh
karena itu,
Di
Tahun Baru Islam
Semangat
baru muslim harus dipupuk
Dalam
bingkai senyum, tulus, ikhlas,
saling
memberi, berbagi dan mencintai
karena
Allah...
***
Sejak
engkau belum mencintai-NYA
Dia
telah lebih dulu mencintaimu
Buktinya,
Dia
memenangkan engkau dari jutaan sel sperma,
Yang
masuk ke ovarium dan dibuahi oleh ibumu
Dia
berikan engkau dua malaikat penjaga di dunia:
Ayah
dan Ibu yang setia menemanimu
Dia
memberikan dua malaikat pencatat amal:
Raqib
dan Atit,
Agar
engkau selalu waspada untuk tidak tergelincir ke dalam sumur-sumur Tuhan
Hingga,
iblis yang congkak pun tertawa-tawa
Dia
berikan engkau lima panca indera:
Mata
untuk melihat keagungan ciptaa-NYA
Hidung
untuk menghirup kehidupan
Mulut
sebagai pengukuh engkau makhluk sosial
Telinga
untuk mendengar seruan kepada kebajikan dan kebenaran
Dan
indra peraba,
Agar
engkau ingat bahwa Dia begitu dekat dengan hamba-NYA
Seperti
urat dan leher..
Dia
berikan engkau pasangan yang halal
Tempat
engkau bercocok tanam
Dan,
meregenerasi suksesi kepemimpinan di muka bumi ini
Dia
berikan Al-Qur’an
Sebagai
pedoman yang sampai saat ini tiada keraguan padanya
Maafkan
aku, Ya Allah
Saat
aku mencintai dan tidak dicintai
Aku
menangis tersedu-sedu
Tapi,
Saat
aku melupakan-MU
Aku
masih bisa tertawa dalam kehampaan..
Aku
hina, Ya Allah
Maka,
ampuni dan muliakanlah aku ini...
Komentar
Posting Komentar