FILOSOFI DIBALIK MASAKAN MANDAILING
Tentu ada banyak rumah makan Mandailing, terkhusus di Sumatera
Utara ini. Bahkan, ada juga di Jakarta, tepatnya di Cafe Bistro Mandailing Jl.
Lebak Bulus 1, No. 1C Cilandak, Jakarta Selatan, yang juga pernah tayang di NET
TV dalam program acara “Ok Food”. Ngomong-ngomong, sejak aku merantau
dan kuliah di Medan, tanpa terasa aku telah banyak mencicipi beraneka ragam
masakan khas Mandailing. Sebagai menu santap pagi, siang dan malam, seperti:
anyang Mandailing, pepes tongkol Mandailing, daun ubi tumbuk khas Mandailing,
gulai telur bebek ala Mandailing, gulai teri dan kentang, telur ceplok semur,
pecal Mandailing dan sambal asam ala Mandailing. Walaupun ketika duduk
berbarengan makan dan tidak mengerti bahasa mereka, tapi aku tetap nikmat
mencicipi makanan tradisionalnya yang banyak dipengaruhi oleh masakan dari
Minangkabau itu. mungkin inilah yang dikuluskan oleh keanekaragaman budaya,
untuk saling mengenal satu sama lain termasuk dalam hal masakannya.
Aslinya aku bersuku Aceh, namun karena keseringan menyantap makanan
khas Mandailing aku mulai banyak tahu jenis-jenis makanannya seperti: asam
pade, gule bulung gadung, ikan sale dan sambal tuktuk serta sayur tauco. Tentu
masih banyak lagi jenis makanan khas asal Mandailing Natal ini. Salah satu hal
yang kucintai dari masakan khas Mandailing ini ialah kerap menyisakan sentilan
pahit yang getir, namun dibalut dengan kedalaman rasa gurihnya yang akrab.
Secara filosofis, masakan Mandailing mengajarkan kita, bahwa
makanan milik Indonesia itu bermacam ragam jenis dan lezat-lezat rasanya. Tiga
diantaranya yang paling kusukai ialah ikan sale + gulai, dan sayur daun ubi
tumbuk serta sambal. Menurut sepengetahuan saya, ikan yang diolah untuk membuat
ikan sale ialah ikan limbad* (bukan nama pesulap ya, hehehe), yang
didatangkan langsung dari Sumatera. Corak luar ikan sale tersebut kehitaman
karena telah mengalami proses pengasapan. Hal ini sekaligus menambah cita
rasanya yang khas berupa aromanya sedap. Benar-benar recommended bagi
anda yang belum mencobanya dan luar biasa!
Oleh karena itu, kita perlu melestarikan salah satu budaya berupa
masakan tradisional ini. Sekaligus juga sebagai bentuk promosi masakan daerah
yang ada di Indonesia. Terakhir, masakan daerah merupakan satu kebanggan bagi
kita yang merasa memilikinya, agar tetap maju ditengah gempuran restoran western,
Jepang dan Korea. Maju terus masakan khas Indonesia dan selamat menikmati!
*Masih sejenis atau satu keturunan dengan ikan lele.
Salam dari medan
BalasHapus