ANJING PERANG
s3.drafthouse.com |
Bagi seorang ‘anjing perang’, mereka yang mengambil keuntungan
ditengah perang, tidak ada yang lebih penting daripada berdagang senjata. Baik
legal maupun ilegal, baik lokal maupun jaringan internasional, yang mereka
perdulikan hanyalah uang! Bagi mereka, tidak ada itu gelar kepahlawanan,
berjuang demi tegaknya demokrasi, kemerdekaan, patriotisme. Bullshit!
Yang mereka perdulikan hanyalah dagangan mereka laku. Seperti AK-47, M16,
amunisi, peluru, helm, sarung tangan tahan api, pelindung tubuh (body armour),
masker, gas air mata, granat, hingga tank dan pesawat tempur. Bagi
mereka perang adalah ladang uang!
Lagipun, mencari pekerjaan bukannya mudah. Banyak dari mereka yang
awalnya terjerumus dalam sindikat perdagangan ini. Lantaran butuh uang dan
tekanan dari lingkungannya. Ketimbang menjadi kacung di sebuah perusahaan, yang
senantiasa memeras keringat saban hari dengan gaji yang belum tentu cukup. Tapi
bukan berarti pekerjaan ini tidak membutuhkan keahlian. Kau salah jika berpikir
seperti itu! Disini kau bahkan dituntut untuk dapat mengambil hati dan
kepercayaan klien dalam setiap transaksinya. Musabab sekali saja gagal, mereka
tak akan mempercayaimu lagi untuk memasok dan menyuplai barang-barang mereka
(baca: senjata). Untuk itu kau dituntut untuk mahir berkata-kata dan pandai
berucap manis. Adapun dampak positif dari pekerjaan ini adalah adrenalinmu
bakal benar-benar dipacu oleh keadaan dan situasi. Kau lihai kau lewat, kau
silap kau mati dengan pistol di batok kepalamu! Kau juga wajib tahu banyak
tentang merk senjata, modelnya, beratnya, dan tempat produksinya. Oh ya, kau
juga tak perlu harus kutu buku, sindikat ini hanya memerlukan mereka yang gigih
dan tak takut-takut dalam bekerja.
Sama seperti pekerjaan kontraktor kebanyakan, kau harus bisa
memastikan memenangkan tender lewat lobi-lobi bawah tanah terlebih dulu. Kau
menang maka kau akan lanjut ke tahap kontrak militer dengan institusi
pertahanan suatu negara atupun dengan para pemberontak. Tahap selanjutnya ialah
kau hanya perlu untuk tidak menggunakan hatimu atas apa yang terjadi dengan
senjata-senjata yang kau jual, atas setiap peluru yang lebih sering menembus
jantung-jantung orang tak berdosa, anak-anak terpisah dari orangtuanya, ataupun
bom-bom udara yang membumihanguskan rumah dan ladang mereka. Kau hanya perlu
menggunakan akal dan pikiranmu untuk berpikir seberapa banyak uang dalam
hitungan dollar, yang bisa kau dapatkan dari agenda perang, koflik dan
huru-hara ini. Cukup itu!
Dan ukuran keberhasilan dalam pasar gelap ini bukanlah saat negara
ataupun langganan senjatamu yang lain memenangkan peperangan. Bukan itu! Tapi
ialah saat kau berhasil menjejali koper-kopermu dengan uang tunai hasil
penjualan. Bagaimana, kau tertarik dengan profesi kotor dan berdarah ini?
Tapi sebelum engkau mengiyakannya, kau harus memikirkan
anak-istrimu, bagaimana perasaan mereka mengetahui bapak/suami mereka adalah sales
barang-barang, yang dimaksudkan untuk membunuh dan merenggut nyawa orang
banyak. Atau kau memilih membohongi mereka seumur hidupmu? Kau juga harus
memikirkan baik-baik bagaimana jika suatu saat kau ditipu pelangganmu sendiri
atau terciduk dan tersangkut hukum, dan ikut pula menjerumuskan keluargamu?
Aku hanya menyarankan agar kau tidak mengambil pekerjaan busuk ini.
Bagaimanapun juga keluarga adalah hal yang paling utama, daripada segudang uang
yang kau miliki hasil dari menjual senjata, dan anak-anak korban perang yang
meronta ditinggal mati bapak-ibunya, hasil dari peluru-peluru jahannam mu itu. So,
every body knows, carilah pekerjaan yang aman, layak lagi menyenangkan
keluargamu. The-end.
*Terinspirasi dari film ‘War Dog’.
Komentar
Posting Komentar