LAGI, ARTIS TERCIDUK NARKOBA!

http://cdn2.tstatic.net
Penganiayaan VS Tuduhan Penyalahgunaan Narkoba
Baru-baru ini, jagat hiburan tanah air kembali dikejutkan dengan penetapan Axel Matthew Thomas (19), putra ‘Hot Daddy’ Jeremy Thomas sebagai tersangka atas dugaan penyalahgunaan narkoba oleh Polda Metro Jaya. “Sudah jadi tersangka. Kemarin kan sudah dilakukan gelar perkara. Ditetapkan penyidik sebagai tersangka dua alat bukti yang cukup sudah terpenuhi. Satu barang bukti sudah termasuk bukti transaksi. Keterangan saksi ada dan dia kena undang-undang psikotropika,” ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono sebagaimana dikutip dari Kompas.com. Bahkan, polisi mencegatnya untuk ke luar negeri (baca: Singapura). Namun, banyak dari kalangan netizen yang menyangsikan penetapan dirinya sebagai tersangka, bahkan menganggap kasus ini rancu. Apalagi, Axel Matthew Thomas sempat mengaku dirinya dianiaya dan ditodong dengan pistol oleh Anggota Satuan Narkoba Polresta Bandara Soekarno-Hatta, di Hotel Kristal, Terogong Raya, Cilandak, Barat, Jakarta Selatan pada Sabtu (15/7/2017), pukul 19.00 WIB.
Sebaliknya, menurut penjelasan polisi, Axel diduga melakukan transaksi narkoba. Saat diciduk ia berusaha untuk kabur, sehingga menyebabkan kontak fisik. Namun menurut saya, walau bagaimanapun, seharusnya oknum satuan tersebut tetap tidak boleh menganiaya Matthew dalam proses penangkapannya. Terlepas nantinya ia bersalah ataupun tidak bersalah, asas praduga tak bersalah dan Standart Operational Procedure penangkapan tetaplah harus dikedepankan. Bukan malah mencoreng wajah kepolisian dengan membogem muka anak orang mentah-mentah! (Mengalami luka memar pada bagian wajah, tangan, kaki dan punggung. Sehingga, wajar saja lah jika si Bapak, kemudian melaporkan oknum polisi tersebut (diketahui jumlah pengeroyok 8 orang) atas kasus tidakan kekerasan (memukul, menyekap, menodongkan pistol, dan memborgol), sekaligus tanpa adanya barang bukti di TKP, hingga yang bersangkutan dilepaskan. Tentu ini menimbulkan gejala trauma pada diri korban.
“Axel sendiri kondisinya masih lemes, belum pulih, belum normal. Sekarang masih tidur, saya rasa membutuhkan beberapa waktu,” tutur Jeremy. Ia pun menambahkan, “(Luka fisiknya) membaik terutama di bagian kepala yang masih dapat pengamanan”. “Kalau traumatik ya pasti lah. Kalau post traumatik pastilah, karena kan baru ada benturan fisik segala macam itu wajar dan itu yang membuat pihak kepolisian bersama saya memberi kesempatan untuk istirahat, “ jelasnya sebagaimana dikutip dari Kapanlagi.com.
Adanya dua versi keterangan dalam kasus ini sempat membingungkan dan membuat penasaran publik. Namun, pada akhirnya bukti berkata lain, Axel Thomas mengakui memesan 1.118 butir happy five (sebanyak itu, kurang bahagiakah?) dan melakukan transaksi sebanyak Rp. 1,5 juta. Hal tersebut diakuinya ketika menjalani pemeriksaan. “Axel diperiksa di Polres Bandara dan Axel mengakui telah memesan barang tersebut. Dia juga telah mengaku telah mentransfer,” kata Argo. Beruntung, ayah Matthew, Jeremy Thomas punya niat baik untuk menyelesaikan masalah ini. Ia memilih bersikap kooperatif setelah sebelumnya muntab dalam menjalani proses hukum di kepolisian. Kini, Axel resmi ditahan di Rumah Tahanan Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu (19/7/2017).
Indonesia Darurat Narkoba Again!
http://fajar.co.id

Baru-baru ini juga diberitakan, bahwa 7 artis baru (Masih baru pun betingkah!)  ikut terciduk pesta narkoba bersama artis senior bertubuh gempal, Pretty Asmara. Bahkan, saat ditangkap mereka masih dalam keadaan nge-fly dan mabok. Busyet dah! “Ternyata di kamar hotel (Grand Mercure Jakarta Kemayoran, Jakarta Pusat pada Minggu 26 Juli 2017, pukul 01.00 WIB –Red), kita menemukan 0,9 gram sabu dan bong (alat hisap –Red). Kita juga menemukan barang bukti di ruang karaoke seperti sabu dengan berat 12 gram, ekstasi 23 butir, dan happy five (H5) sebanyak 38 butir. Selain itu ada juga uang tunai berjumlah 25 juta rupiah’.
“Kita mengamankan 7 orang di ruangan itu, yakni: Susi Susanti alias Sisi Salsabila (pemain film), Emilia Yusuf (penyanyi dangdut), Erlin Susanti (penyanyi dangdut), Melly Abtianingsih alias Melly Karlina (penyanyi dangdut), Asri Handayani (pemain sinetron), Gladyssta Lestira (model), dan Daniar Widiana (penyanyi pop) –Red. Masih ada 1 orang DPO sedang dikejar, orang ini yang mengadakan pesta tersebut’.
“7 orang ini di tes urine-nya dinyatakan positif. Nanti akan dilakukan assessment di BNN. Apakah akan direhab atau tidak. Sedangkan 2 diantaranya dikenakan Pasal 114 UU Narkotika dan UU Psikotropika,” ungkap Argo sebagaimana disarikan dari Kumparan.com. Pretty sendiri membantah keras dirinya disebut-sebut sebagai pengedar, malah ia mengaku dirinya dijebak. Padahal, Pretty juga sempat memposting foto selfie dirinya disertai tulisan “Stop Narkoba” di akun Instagramnya @prettyasmara. Maling pun teriak maling. Miris!
Tampak jelas dari kasus ini, bahwa seorang artis baik muda maupun tua, baik yang paling senior maupun yang baru memulai karirnya, amat sangat rentan terkena pengaruh narkoba dan menjadi pemakainya. Mulanya coba-coba hingga akhirnya kecanduan dan tidak dapat melepaskan diri. Seharusnya lembaga yang menaungi dunia gemerlap para artis ini memberikan pemahaman kepada mereka, bahwa narkoba sekali benda haram tetaplah benda haram, yang di Indonesia pemilik dan penggunanya dapat dikenakan sanksi pidana berupa hukuman penjara bertahun-tahun lamanya. Dan, narkoba harus benar-benar dijauhkan dari dunia pergaulan para artis tanah air.  
Narkotika Merusak Generasi Muda
sergapntt.files.wordpress.com

Makin banyak saja artis yang yang terjerat narkoba, (seperti Ridho Rhoma, putra raja dangdut Rhoma Irama dan Sean Azhari, putra selebritis seksi Ayu Azhari, serta Ammar Zoni, sekarang Alex Matthew Thomas, who’s next?). Hal ini sekaligus membuat saya ragu dengan seruan Bung Karno, “Berikan padaku sepuluh orang pemuda, maka akan kugoncangkan dunia ini”. Tampaknya hal itu tidak akan benar-benar terjadi, jika pemuda-pemudinya saja asik begelek dengan narkoba. Mau dibawa kemana bangsa ini?! Maka, pentingnya pembinaan orangtua terhadap anak-anaknya lewat penanaman nilai-nilai agama dan moral, saya rasa sangat penting dan ampuh untuk membentengi anak dari penyalahgunaan narkoba. Sekalipun ditengah-tengah kesibukan kita para orangtua yang padat. Kita harus tetap mengawasi anak-anak kita dari pergaulan dan lingkungan baru mereka. Dan, jadi anak juga seharusnya jangan hanya bisa menyusahkan orangtua, euy!
Pengedar Tidak Kapok!
4.bp.blogspot.com

Tampaknya, hukuman mati pun belum mampu membuat para kurir narkoba jera. Baru-baru ini terkuak penyeludupan 1  ton sabu dalam keadaan basah ke Indonesia. Padahal, sekilo saja bisa membuat kurirnya kehilangan nyawa didor penembak jitu (baca: hukuman mati). Beruntung, polisi berhasil menggagalkannya. Sekaligus merupakan sebuah prestasi besar, karena turut memutuskan jaringan narkoba internasional di Indonesia. Namun jangan cepat-cepat membusungkan dada dulu. Musabab saya yakin dan percaya, bahwa polisi tahu jikalau fenomena kejahatan narkoba ini ibarat gunung es, dimana yang berhasil digagalkan itu banyak, namun yang belum berhasil digagalkan itu lebih banyak lagi.
Sebagaimana diberitakan, polisi berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba berjenis sabu-sabu dengan berat 1 ton di Dermaga eks Hotel Mandalika, Banten. Berasal dari China dan diselundupkan melalui jalur laut. Satu tersangka tewas atas nama Lin Ming Hui karena melawan, dua tertangkap yakni Chen Wei Cyuan dan Liao guan Yu, dan satu masih buron atas nama Hsu Yung Li. Semuanya merupakan warga negara Taiwan. Kendaraan pelaku juga turut diamankan.
Jaringan ini juga merekrut WNI untuk diperalat sebagai fasilitator, seperti menyiapkan akomodasi transport dan check in kamar hotel. Sampai saat ini salah seorang guide mereka, Komalasari (perempuan) masih berstatus saksi dan masih diperiksa di kepolisian. Dia mengaku tidak tahu-menahu dengan bisnis haram penyewanya dan dia diupah sebesar Rp. 300 ribu/ hari!    

Komentar

Postingan Populer