NEGERI BEKING-BEKINGAN

2.bp.blogspot.com
Ada ungkapan yang mengatakan, “Sikap seseorang itu akan tampak saat ia tengah berkuasa”. Ya, kurang lebih seperti itulah petikannya. Bukannya apa-apa, kejadian tampar-menampar, pukul-memukul, dan ancam-mengancam sudah seringkali terjadi di negeri kita. mereka yang menampar, memukul dan mengancam itu seolah punya hak atas nama jabatan mereka, bapak mereka, suami mereka ataupun pangkat mereka sekalipun berlaku tidak senonoh. Kalau mental ‘beking-bekingan’ seperti ini masih terus terjadi, mau jadi apa negeri ini? Negeri beking-bekingan? Capek deh!
Kita percaya polisi tidak akan tebang pilih dalam penanganan proses hukum kepada siapapun mereka. Mau anak jendral, pejabat, atau istri bersuami jenderal sekalipun! “Mau jenderal bintang lima, kalau dia melakukan tindak pidana kita proses. Jangankan strinya, jenderalnya kita proses,” kata Wakapolri Komjen Syafruddin sebagaimana dikutip dari detik.com. Jangan malah bikin malu suami yang ikut menegakkan hukum di Indonesia donk! Sungguh terlalu kalau begitu! Sebagaimana diberitakan, seorang istri jenderal polisi menampar petugas Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulut pada Rabu (5/7) pagi. JOW diketahui istri perwira tinggi Polri Brigjen Johan Angelo Sumampouw yang kini sudah pensiun. Oalah, buk! Suami sudah pensiun kok bisa-bisanya malah dibikin repot?
Kronologi: JOW mengamuk saat berada di terminal keberangkatan pada bagian pemeriksaan x-ray sekitar pukul 07.30 WIB Rabu (5/7). Saat JOW melewati gate x-ray, petugas bandara berinisial AM meminta JOW melepaskan jam tangan untuk dimasukkan di x-ray sesuai dengan aturan yang berlaku. Tidak terima diingatkan, JOW memarahi serta memukul AM menggunakan tangan dan mengenai korban. Setelah pemukulan itu, petugas bandara lainnya berinisial EW datang melerai. Sampai saat ini proses hukum masih terus berlanjut, meskipun istri jenderal itu telah minta maaf dan mengaku menyesali perbuatannya itu. Proses hukum baru dinyatakan berhenti jika pihak bandara menarik kembali laporannya, dan memilih jalur damai (non-litigasi). Semoga ibu mendapatkan pelajaran, bahwa sekalipun ibu tergesa-gesa karena satu dan lain hal, ibu harus tetap mematuhi peraturan yang ada. Ayo! Para petugas penerbangan jangan takut! Jangan mundur! Tetap tegakkan peraturan yang ada sebagaimana prosedur yang berlaku. Anda Sopan, Kami Segan!  
*Penulis adalah Khairullah, S.I.Kom, alumnus Departemen Ilmu Komunikasi USU 2017, yang hobi menulis dan sempat menimba ilmu agama di Pesantren Ulumuddin, Uteunkot Cunda, Kota Lhokseumawe. Sekarang sedang sibuk memperbanyak viewers blognya dan juga tengah mencari pekerjaan (job seeker).

Komentar

Postingan Populer