ALASAN PENCIPTAAN MANUSIA
Manusia
diciptakan oleh Allah bukanlah tanpa suatu alasan. Dan dalam kehidupan ini,
manusia sering kali menerka-nerka alasan Allah meniupkan ruh ke tubuhnya. Ada
diantara mereka yang meyakini bahwa Allah menciptakan manusia sebagai pemimpin
untuk memakmurkan bumi, ada yang meyakini bahwa mereka adalah makhluk hina yang
diturunkan dari tempat seharusnya yaitu surga.
Berbagai
interpretasi itu muncul tidak dengan sendirinya, namun berdasarkan kepada
pemikiran dan pengalaman setiap penafsir. Mereka yang menafsirkan bahwa Allah
memberikan kekuasaan kepada manusia untuk menakhlukkan bumi, mendasari
persepsinya kepada surah al-Baqarah ayat 30. Sedangkan mereka yang meyakini
bahwa manusia adalah makhluk yang dihinakan Allah, merujuk kepada peristiwa
ketika adam dan hawa diturunkan ke muka bumi, musabab memakan buah terlarang.
Namun
apapun interpretasi diatas, sebagai hamba Allah tentunya ada satu hal pokok
yang tidak boleh dilupa, bahwa “Tidak Kuciptakan jin dan manusia melainkan
untuk beribadah kepada-Ku”. Itulah satu ajaran pokok yang harus selalu
digenggam erat umat islam dunia, bahwa alasan ia ada karena ia hamba dan hanya
menyembah kepada Sang Khalik, Allah SWT semata.
Dalam
surah al-Baqarah ayat 21 yang berbunyi: “Wahai manusia! Sembahlah Tuhanmu yang
telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu, agar kamu bertakwa”.
Dengan takwa dan berserah diri hanya kepada Allah, setiap manusia akan
menjalankan amar ma’ruf nahi munkar
dengan sebaik-baiknya. Jika dia pemimpin, maka dia memimpin untuk memakmurkan
bumi Allah tercinta. Tidak ada terbesit di hatinya untuk menjadi penguasa yang
zalim, apalagi mengaku Tuhan.
Jika
setiap hamba bertakwa dan tahu orientasi kehidupannya di dunia untuk apa. Maka,
ia tidak akan berputus asa dari rahmat Allah, ia akan berusaha menjadi manusia
yang berguna bagi yang lain. Manusia yang meyakini rahmat Allah akan memahami
bahwa hidup adalah patut untuk disyukuri dan bukan malah diratapi. Hidup yang
berlandaskan kepada penyembahan semata kepada Allah ‘azza wa jalla akan menguatkan aqidahnya. Aqidah yang kuat akan
membuat manusia mengerjakan sesuatu yang baik dan meninggalkan yang buruk.
Maka, mari melandasi alasan hidup kita karena Allah semata.
Komentar
Posting Komentar