RAHASIA-RAHASIA DI SISI ALLAH

Setidaknya, ada lima rahasia-rahasia yang berada pada sisi Allah, yaitu kapan terjadinya kiamat, kapan turunnya hujan, apa yang dikandung oleh seorang ibu didalam rahimnya, apa yang didapati seorang hamba esok hari, dan dimana seorang hamba bakal menghembuskan nafasnya yang terakhir.
Pertama, kapan terjadinya kiamat. Ilmuwan sekelas Isaac Newton pernah meramalkan kapan tepatnya terjadi kiamat, dengan hitungan matematikanya. Tidak hanya itu, melalui kalender Suku Maya, kiamat pernah diprediksi terjadi pada tahun 2012 silam. Bahkan sampai difilmkan ke layar kaca. Namun, tiada yang tahu pasti, kapan sesungguhnya kiamat itu terjadi, bahkan oleh seorang utusan Allah sekalipun.
Namun, tanda-tandanya telah banyak bermunculan saat ini, dan tidak perlu disinggung lagi. Sebab yang perlu disinggung saat ini ialah kepercayaan setiap hamba-Nya akan terjadinya hari kiamat. Semakin berkembangnya zaman, semakin banyak saja dari kalangan umat kita yang mulai skeptis terhadap hari pembalasan. Mungkin karena pemisahan antara agama dan pendidikan sekuler yang terlalu kentara.
Kedua, kapan terjadinya hujan. Setiap hamba Allah yang merindukan hujan mengguyur ke daerahnya yang kering, pasti bermunajat dengan mengadakan shalat ishtiqa’. Namun, tetap saja kita tidak dapat mempediksi kapan sesungguhnya hujan turun. Kita punya Badan Metereologi Klimatologi dan Geo-Fisika atau yang lebih dikenal dengan BMKG. Namun, BMKG pun hanya sebatas meramalkan prakiraan cuaca dan bukan memastikannya.
Ketiga, apa yang dikandung seorang ibu didalam rahimnya. Seorang suami yang menunggui proses persalinan istrinya, tidak dapat mengetahui apa yang dikandung didalam perutnya. Apakah seorang anak yang terlahir sehat atau terlahir cacat, na’udzubillahi min dzalik. Apakah lahirnya berjenis kelamin perempuan ataupun laki-laki. Inilah yang mendasari bahwa akhirnya ada waktunya manusia hanya bisa berpasrah diri kepada Illahi Rabbi Allah Jalla Wa ‘Azza.
Keempat, kita tidak mengetahui apa yang akan kita dapati besok. Apakah rezeki yang berkelimpahan atau pula kematian. Imam besar Mesjid Istiqlal, Ali Mustafa Ya’qub baru saja menghembuskan nafas terakhirnya. Usai melaksanakan ibadah shalat subuh, beliau mendadak merasa letih dan dilarikan kerumah sakit. Namun, dokter tidak menemukan suatu gejala apapun pada diri kyai yang ahli hadist ini. Setelah dipulangkan ke rumah, beliau mengeluh merasa letih kembali. Alhasil, diputuskan oleh anak-anak beliau untuk dirawat di rumah sakit saja. Namun ditengah perjalanan, sang imam pun menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Kelima, dimana kita akan menemui ajal. Bisa saja di tempat tinggal, saat berpergian ke suatu tempat, saat sedang berbaring, saat sedang bekerja, atau sedang bercengkrama dengan teman-teman lainnya, atau saat sedang menghadap dengan penuh khusyuk kepada Illahi Rabbi. Oleh karena kita hanyalah hamba Allah yang lemah, dan pada saatnya ada banyak rahasia yang tidak terungkap oleh nalar kita yang terbatas ini. Marilah kita menjaga amal kita, agar sekiranya jika kita pergi meninggalkan dunia yang fana ini, kita meninggalkannya dengan khusnul khatimah dan bukan dengan su’ul khatimah. Wallahu ‘alam bish shawab.[]

Komentar

Postingan Populer