MIMPI MERUBAH DIRI

Kita hidup diantara 200 juta manusia Indonesia lainnya. Kita hidup diantara jutaan penduduk Indonesia yang mencari sesuap nasi dan asap dapur yang terus mengepul. Kita hidup di satu daerah diantara 33 provinsi yang akan terus bermekaran. Secara kontekstual, kita hidup seperti kuda pacu yang akan terus berlari dan bersaing mengungguli satu sama lain. Semoga saja ini termasuk kedalam fastabiqul khairat (berlomba-lomba di dalam kebaikan). Demi membangun sebuah negara baldatun thayyibatun wa rabbun ghaffur.

Sebenarnya tidak akan ada mimpi untuk merubah diri wajah Indonesia ini. Sebab, mimpi hanya akan menjadi teman tidur kita. Yang membuat kita tidur pulas dan terlelap, yang seolah membawa kita ke awang-awang. Indonesia bisa merubah diri bila dia bercita-cita dan bukan hanya sekedar bermimpi, berkhayal, ataupun melamun. Indonesia bisa merubah dirinya! Dengan kita sebagai anak-anak ibu pertiwi yang tersebar di seluruh pelosok nusantara mau berkaca diri akan apa tanggung jawab kita.

Aceh misalnya, daerah otonomi khusus ini memiliki kuantitas penduduk sebesar 5 juta. Pada saat Pilpres lalu, pemilih potensial laki-lakinya berjumlah 1.642.352, sedangkan perempuannya sebesar 1.688.367. Tentunya, itu bukan jumlah yang sedikit untuk menciptkan peradaban, walaupun baru dimulai dari daerah. Tapi, bukankah Indonesia ada karena berkumpulnya daerah-daerah. Maka logikanya, jika setiap putera daerahnya mau untuk membangun daerahnya masing-masing. Bukankah Indonesia akan menjadi lebih maju kedepannya? Subhanallah. 

Dengan 23 kabupaten kota yang dimilikinya, dengan 289 kecamatan yang tersebar didalamnya, dengan 6.455 desa dan kelurahan yang ditampungnya, dengan surga destinasi wisata/ wisata religi yang menjadi tujuan para pelancong. Maka, masihkah Aceh punya alasan untuk tidak membangun daerahnya? Yang tentunya akan berdampak juga bagi Indonesia Raya. So, mari merubah diri Indonesia mulai dari daerah-daerahnya. Agar mimpi itu tidak lagi menjadi mimpi, namun telah bermetamorfosis menjadi cita-cita. Dalam segala aspek tentunya!