KAK PUAN


Nama sebenarnya adalah Munzaimah Masril, S.Sos, M.I.KOM. Tapi, dia lebih senang dipanggil Kak Puan oleh mahasiswa/i-nya. Padahal menurutku, nama dan gelar aslinya lebih aku sukai. Walaupun, aku tak tahu arti nama yang satu itu. Tapi, aku meyakini bahwa ia hanya ingin tampak lebih akrab dengan mahasiswa/i didikannya. (Atau karena takut dibilang tua? Hehehe.., ed).
Dia mengajarkan kami mata kuliah Pendapat Umum. Dan, aku jelas-jelas tidak menyukai pelajaran itu. Aku tidak menyukai tabel, grafik, kolom, baris, diagram, apalagi tentang pengumpulan polling. Aku juga membenci angka (walau aku tidak pernah benci jika diberi uang, ed), tapi aku suka teori, apalagi yang berbau-bau politik. Aku suka contoh kasus, apalagi jika itu dikaitkan dengan agama yang kuanut ataupun daerah tempat tinggalku. Tapi, aku benci riset di lapangan. Dan, yang paling penting menurutku... aku suka senyum tulusmu, pengajarku (bukan gombal ya, ed).
Dia  mengajarkan kami, bahwa pendapat umum adalah isu yang kontroversial bla bla bla. Tapi, saat aku mengeluarkan pertanyaan ataupun pernyataan yang kontroversial (memancing emosi kawan-kawan, penj), dia bungkam mulutku. Dengan hati dan bukan dengan tangan.
Dia memang lemah jika kalian tahu itu. tapi kalian juga harus tahu, bahwa kelembutannya lah yang telah meretakkan (kalau tidak menghancurkan, ed) batu congkakku, ego thanotos-ku, atau apapun sebutannya. Dia, si Munzaimah Masril yang minta dipanggil Kak Puan itu tidak pernah menyerah! Never give up! (benerkan bahasa inggrisnya?,ed).
Oleh karena itu, jika kawan-kawanku mendapatkan ilmu pendapat umum darinya. Maka aku tegaskan, bahwa aku mendapatkan banyak pelajaran tentang perilaku yang berharga. Semangatnya untuk menjadi pengajar yang baik, seperti keinginan adik dan ibuku (oleh keduanya cita-cita tersebut belum kesampaian).

Naluri perempuan dan ke-ibu-an yang Kak Puan itu miliki, kala mengajar aku dan teman-temanku. Memaksaku untuk berkata (biasanya aku lebih suka mengkritik, ed): “Terima kasih, Kak Puan. Atas segala pelajaran yang telah engkau berikan. Maafkan kami, kak (terutama aku, ed) jika memang pernah menyakitimu (nyatanya aku memang pernah membuat panas satu kelas dengan pernyataanku). Akhir kata dariku: ALL THE BEST FROM US TO YOU, KAK PUAN J” (itu lambang senyum Kak Puan, hehehe.., ed). []

Komentar

Postingan Populer