MY LAST FEELING IN PUBLICITY CLASS

Sempat juga saya berpikir untuk mengganti mata kuliah ini. Apalagi, setelah mendengar ujaran teman-teman yang bernada skeptis, bahwa saya tak akan mampu menghadapinya. Tapi, saya malah terlanjur masuk terlalu dalam. Bahkan, saya dipercaya untuk memimpin Step Publisher!
Padahal, alasan terbesar saya mengambil publisitas karena saya suka teori, saya suka ketika Kak Farida Hanim yang mengajar. Seolah-olah mendengarkan Kak Hanim saja, sudah seperti membaca banyak buku dan menonton banyak berita di tv kurang dari 2 jam!
Dari publisitas saya tahu, bahwa PR bukan sekedar sekumpulan makhluk berpakaian rapi, yang cuma modal tampang, cantik, bersih, tinggi dan punya potongan tubuh ideal. Tidak, saya tidak melihat itu di kelas ini. Yang saya lihat malah kekompakkan, kegesitan dan tekad yang besar.
Yang saya lihat malah kepintaran kalian menulis dalam beragam angle, kemampuan melobi yang mumpuni, kemampuan menganalisis media yang baik, kemampuan mengatur jadwal kunjung dan temu. Kemampuan mendesain laporan dalam cita rasa seni yang tinggi, serta kecakapan dalam berpresentasi.
Dan yang paling penting, saya memiliki sahabat-sahabat hebat disini. Nurmala, Puspita, Diah dan Vina. Terima kasih sudah bersama-sama berjuang dalam iklim persaingan antar publisher yang sengit ini.

Kawan-kawanku antar publisher semuanya! Terima kasih banyak telah menjadi bagian dari cerita panjang perjalanan hidup saya. Terakhir 4 kata dari saya untuk kalian semua, yaitu: KALIAN SEMUA LUAR BIASA!”. Sekian.[]

Komentar

Postingan Populer